Perintah Terbaru Mahfud MD Soal Perburuan Ali Kalora Cs, Satgas Tinombala dan TNI Semakin Serius

Inilah perintah terbaru Mahfud MD soal perburuan Ali Kalora Cs atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Satgas Tinombala dan TNI makin serius

Kolase Tribun Images dan Tribunnews
Mahfud MD (kiri) dan Ali Kalora (kanan). Perintah Terbaru Mahfud MD Soal Perburuan Ali Kalora Cs ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah perintah terbaru Mahfud MD soal perburuan Ali Kalora Cs atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu memerintahkan Satgas Tinombala dan TNI agar menangkap kelompok teroris Ali Kalora sebelum Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Kronologi Sebenarnya Video Hoax TNI-Polri Seolah-olah Kepung Asrama Mahasiswa Papua, Viral di Medsos

Baca juga: UPDATE Penyebab Ali Kalora Cs Sulit Ditumpas, Terungkap Keahlian dan Sumber Persenjataan Mereka

Analis Utama Intelijen Densus 88/Antiteror Polri Brigjen Ibnu Suhendra mengatakan perintah ini menjadi penyemangat baru untuk bekerja lebih serius.

"Perintah dari Bapak Menkopolhukam untuk menangkap Ali Kalora sebelum Natal dan Tahun Baru.

Hal ini menjadi motivasi kita untuk aktif lagi dan lebih serius lagi melakukan penangkapan terhadap Ali Kalora," kata Ibnu, usai menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi membahas tindak lanjut dalam penanggulangan terorisme di Ruang Torabelo Polda Sulteng, Kamis (3/12/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Menkopolhukam Perintahkan Aparat Tangkap Ali Kalora dan Pengikutnya Sebelum Natal'

Untuk itu ia butuh dukungan seluruh lapisan masyarakat dan seluruh komponen aparat penegak hukum, TNI, Polri untuk bahu membahu segera mengungkap dan menangkap Ali Kalora dan kelompoknya.

Pembunuhan sadis terhadap empat orang warga sipil di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang dilakukan oleh Ali Kalora dan kelompoknya ini menjadi sorotan dunia.

Saat ini Satgas Tinombala dibantu pasukan khusus TNI tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Ali Kalora yang sangat meresahkan.

4 Syarat Agar Ali Kalora Cs Tertangkap

Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyarankan 4 syarat agar Ali Kalora Cs tertangkap. 

Seperti dilansir dari Warta Kota dalam artikel 'Sarankan Ada Reward Bagi Aparat yang Tumpas Teroris MIT, Neta S Pane: Jangan Kosong-kosong Bae'

Seperti diketahui, seminggu pasca pembantaian empat warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020), kelompok Ali Kalora Cs tak kunjung ditangkap.

Padahal Satgas Tinombala, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI telah dikerahkan untuk memburunya. 

Terkait hal ini, Neta S Pane menyarankan empat hal, yakni: 

Pertama, menurut Neta, Mabes Polri perlu mengonsolidasikan Brimob dan TNI yang memang punya pengalaman di Medan tempur hutan, untuk memburu teroris MTI.

Menurutnya, kelompok Ali Kalora bersembunyi di hutan lebat Sulteng, sementara aparatur kepolisian yang ditugaskan memburu tidak berpengalaman di 'medan tempur hutan belantara'.

Menurut Neta, medan tempur ada tiga kategori, yakni hutan, gunung, dan perkotaan.

"Masing-masing medan berbeda situasi dan karakteristiknya."

"Sehingga strategi, stamina fisik personel, mental, dan peralatan yang harus dimiliki aparat juga harus berbeda," tuturnya.

Personel kepolisian yang tidak punya pengalaman di medan hutan, menurutnya, pasti takut masuk hutan memburu Ali Kalora cs.

"Mereka hanya berada di luar hutan hingga waktu penempatannya di Poso berakhir, dan akhirnya pulang ke Jawa."

"Akibatnya, Ali Kalora cs yang 20 orang itu tidak akan pernah tertangkap."

"Densus 88 sekali pun tidak punya pengalaman di medan tempur hutan."

"Mereka hanya piawai di perkotaan," ucapnya.

Kedua, Neta berpendapat biaya operasional harus memadai dan tidak dipotong oknum pimpinan.

Syarat lain,  Neta juga menyarankan adanya insentif bisa diperoleh utuh untuk ditinggal di rumah. 

"Peralatannya dipenuhi agar memadai," katanya. 

Syarat keempat, ada reward yang jelas ketika mereka berhasil menghabisi kelompok MTI.

"Misalnya bisa mengikuti pendidikan atau memegang posisi jabatan."

"'Jangan kosong kosong bae', sementara mereka harus menyambung nyawa di hutan," papar Neta.

Jika tidak ada jaminan soal keempat hal itu, katanya, jangan harap Ali Kalora cs bisa 'dihabisi'.

Koordinator IPW, Neta S Pane
Koordinator IPW, Neta S Pane (foto: kompas.com)

Baca juga: Rekam Jejak Irjen Abdul Rakhman Baso yang Buru Ali Kalora Cs, Berpengalaman Ungkap Kasus Teroris

Baca juga: 5 FAKTA Terbaru Ali Kalora Cs: Kondisi Mereka Terdesak, IPW Beber Cara agar MIT Cepat Tertangkap

"Strategi inilah yang perlu diperhatikan, sehingga Mabes Polri tidak hanya sekadar 'perintah kosong'."

"Sementara mereka melihat teman-temannya yang bertugas di belakang meja, di kota-kota di Jawa bisa sekolah dan gampang dapat jabatan empuk," ucapnya.

Padahal, kasus Sigi, menurut Neta, semakin menunjukkan kelompok radikal dan garis keras keagamaan yang bersekutu dengan terorisme, makin bercokol kuat di Indonesia.

"Sekecil apapun celah, mereka gunakan untuk membuat teror yang menakutkan masyarakat."

"Untuk itu Polri perlu bekerja cepat dan membuat strategi taktis untuk menangkap dan membongkar jaringan MTI di hutan maupun di luar hutan Sulteng," paparnya.

Sebab, apa yang mereka lakukan di Sigi seperti sebuah sinyal bahwa kelompok radikal terorisme itu akan kembali menebar teror di berbagai tempat.

"Untuk itu, Mabes Polri perlu mewaspadai akan munculnya aksi terorisme di Indonesia menjelang akhir tahun ini."

"Dengan maraknya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi akhir-akhir ini."

"Telah membuat kalangan radikal dan jaringan terorisme seakan mendapat angin untuk kembali beraksi secara masif," bebernya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved