Agar Ali Kalora Cs Tertangkap, Presidium IPW Usul Reward Bagi Aparat: Jangan Cuma Perintah Kosong
Inilah saran Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane agar Ali Kalora Cs tertangkap.
SURYA.CO.ID, JAKARTA - Inilah saran Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane agar Ali Kalora Cs tertangkap.
Seperti diketahui, Ali Kalora dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpinnya telah seminggu menebar teror dengan membunuh empat warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020).
Namun, hingga kini, keberadaan Ali Kalora belum bisa ditemukan Satgas Tinombala, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI.
Padahal berdasarkan rilis terakhir Mabes Polri, jumlah kelompok Ali Kalora Cs ini hanya tersisa 11 orang.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, setelah melakukan aksi teror, kelompok Ali Kalora kembali bersembunyi di hutan lebat Sulteng.
"Sementara aparatur kepolisian yang ditugaskan memburu tidak berpengalaman di 'medan tempur hutan belantara'," kata Neta kepada Wartakotalive, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: IDENTITAS 7 Pemuda yang Ubah Lafal Azan Jadi Hayya Alal Jihad, Ini Motif dan Pernyataan Terbukanya
Menurut Neta, medan tempur ada tiga kategori, yakni hutan, gunung, dan perkotaan.
"Masing-masing medan berbeda situasi dan karakteristiknya."
"Sehingga strategi, stamina fisik personel, mental, dan peralatan yang harus dimiliki aparat juga harus berbeda," tuturnya.
Personel kepolisian yang tidak punya pengalaman di medan hutan, menurutnya, pasti takut masuk hutan memburu Ali Kalora cs.
"Mereka hanya berada di luar hutan hingga waktu penempatannya di Poso berakhir, dan akhirnya pulang ke Jawa."
"Akibatnya, Ali Kalora cs yang 20 orang itu tidak akan pernah tertangkap."

"Sejak 2016 mereka bebas menebar teror di Sulteng," ujarnya.
Untuk itu, menurut Neta, Mabes Polri perlu mengonsolidasikan Brimob dan TNI yang memang punya pengalaman di Medan tempur hutan, untuk memburu teroris MTI.
"Densus 88 sekali pun tidak punya pengalaman di medan tempur hutan."