Penanganan Covid
Update Virus Corona di Surabaya, Rabu 2 Desember: Tambah 38 Kasus & Stok Plasma Konvalesen Kosong
Sebanyak 38 kasus baru COVID-19 terdeteksi di Surabaya hari ini, simak selengkapnya dalam Update Virus Corona di Surabaya, Rabu (2/12/2020).
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Kosongnya stok plasma tersebut diketahui setelah Anggota DPRD Jatim Deni Wicaksono mengecek stok plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya.
Sejak Juli hingga November, PMI Surabaya mencatat sudah sekitar 1.500 kantong plasma konvalesen disalurkan.
Ini untuk membantu para penderita Covid-19 yang masih berjuang melawan virus tersebut. "
Kecukupan stok ini harus menjadi perhatian kita semua, apalagi kasus aktif dan kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur masih tinggi,” kata Deni di Surabaya, Rabu (2/2/2020).
Oleh karenanya, Deni mengajak para mantan penderita Covid-19 untuk melakukan donor plasma.
"Pemprov Jatim dan seluruh pemkab/pemkot harus hadir memberikan dukungan agar mantan penderita Covid-19 atau survivor Covid-19 secara sukarela mau mendonorkan plasma," kata Anggota Komisi E DPRD Jatim ini.
"Harus ada langkah dorongan dari pemerintah, termasuk dengan memberikan apresiasi. Sehingga, saudara-saudara kita mantan penderita Covid-19 bersedia mendonorkan plasmanya,” ujar Deni.
Seperti diketahui, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulai penelitian Uji Klinik Terapi Plasma Konvalesen pada pasien COVID-19 pada September 2020.
Uji klinik ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/346/2020 tentang Tim Penelitian Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen Sebagai Terapi Tambahan COVID-19.
Terapi plasma konvalesen pada Covid-19 hingga kini hanya boleh digunakan untuk kodisi kedaruratan dan dalam penelitian.
Manfaat terapi ini masih terus diuji efektivitasnya secara ilmiah.
RSUD dr Soetomo milik Pemprov Jatim termasuk salah satu RS yang memakai terapi plasma konvalesen untuk terapi pasien Covid-19.
Beberapa kasus membuktikan terapi plasma konvalesen membantu agar pasien tidak jatuh dalam kondisi berat.
"Penggunaan plasma darah dari penderita yang sudah sembuh untuk membantu pengobatan orang yang masih berjuang melawan virus sebenarnya bukanlah hal baru. Langkah serupa sudah pernah dilakukan saat pengobatan pada wabah penyakit flu babi pada tahun 2009, Ebola, SARS, dan MERS,” papar Deni.
Terapi ini dilakukan dengan memberikan plasma, yaitu bagian dari darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari COVID-19, kepada orang yang masih terinfeksi Covid-19.