Rekam Jejak Mayjen TNI Kurnia Dewantara Eks Pangdam Udayana yang Dimutasi, Geram dengan Bupati Alor
Berikut rekam jejak Mayjen TNI Kurnia Dewantara, mantan Pangdam IX/Udayana yang kini dimutasi jadi Pati Mabes TNI AD. Pernah geram dengan Bupati Alor
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto., menjelaskan, rangkaian kegiatan Sertijab Pangdam IX/Udayana berlangsung di tengah pandemi Covid-19, sehingga dalam pelaksanaan acara penyerahan risalah dari Mayjen TNI Kurnia Dewantara kepada Mayjen TNI Maruli Simanjuntak selaku pejabat Pangdam IX/Udayana.
"Acara penyerahan risalah digelar secara sederhana di Kantor Perwakilan Kodam IX/Udayana, Jakarta yang dihadiri oleh para Pejabat Utama Kodam IX/Udayana pada Minggu (22/11/2020) kemarin," terang Kapendam melalui keterangan tertulis kepada Tribun-Bali.com, pada Senin (23/11/2020).
Geram dengan Bupati Alor
Sebelumnya, Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara sempat merasa geram dengan sikap Bupati Alor, Amon Djobo.
Kegeraman Pangdam Udayana itu bukan tanpa sebab.
Pasalnya, Bupati Amon Djobo menolak saat diajak menyelesaikan persoalan sengketa tanah oleh pihak TNI AD.
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Bupati Alor Ancam Tembak Mati Kolonel TNI AD, Pangdam Udayana Geram Perintahkan Anak Buah Usut'
Pihak TNI AD pun telah berupaya memediasi persoalan tersebut.
Bahkan, Pangdam Udayana memerintahkan Danrem 161/WS Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya dan Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar untuk bertemu Bupati Alor.
Tujuannya, tak lain untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dan baik-baik.
Alih-alih duduk bersama, Bupati Amon Djobo justru tidak menanggapi dan terkesan menutup diri.
Tak hanya itu, sang bupati malah menghina dan mengancam akan menembak mati Kasilog Korem 161/Wira Sakti, Kolonel (Cpl) Imanuel Yoram Dionisius Adoe.
Upaya untuk bertemu dengan Bupati Alor pun gagal.
Hasilnya kemudian dilaporkan kepada Pangdam Udayana Mayjen Kurnia Dewantara.
"Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara geram atas kejadian tersebut. Pangdam amat menyayangkan hal itu bisa terjadi," kata Kolonel Jonny melalui keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (6/11/2020).