Fakta Lengkap Pencopotan Baliho Rizieq Shihab oleh TNI-Polri, Ini Alasan hingga Reaksi Massa FPI
Simak fakta lengkap pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh TNI-Polri di sejumlah sudut Ibu Kota, Jumat (20/11/2020). Sempat dihadang massa FPI.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Alif Nur | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut fakta lengkap pencoporan Baliho Rizieq Shihab oleh tim TNI-Polri di sejumlah sudut Ibu Kota, Jumat (20/11/2020).
Sebanyak 300 anggota Polres Jakarta Barat bersama anggota TNI terus bergerak menurunkan baliho Rizieq Shihab.
Sebelumnya, beredar video viral anggota TNI mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab atas perintah Pangdam Jaya, Dudung Abdurachman.
Sementara itu, kegiatan pencoptan baliho Rizieq Shihab di Jakarta sempat dihalangi oleh massa Front Pembela Islam (FPI).
Berikut simak fakta lengkap pecopotan baliho Rizieq Shihab selengkapnya dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Detik-detik FPI Hadang TNI dan Polri Copot Baliho Habib Rizieq di Markas FPI di Jalan KS Tubun
Baca juga: Ini Sosok Mayjen Dudung, yang Tegas Copoti Baliho Habib Rizieq, Punya Kisah Haru hingga Jadi Perwira

1. Alasan Pencopotan
Diketahui, Baliho bergambarkan Rizieq Shihab tersebut terpasang di sejumlah lokasi di Jakarta dalam rangka menyambut kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, pada 10 November 2020.
Sebelumnya, beredar video viral anggota TNI mencopot baliho Rizieq Shihab atas perintah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat.
Dudung menjelaskan alasan pencopotan spanduk dan baliho adalah demi ketertiban umum.
Pasalnya, menurut Dudung, sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung.
2. Sempat Dihadang Massa FPI
Sementara itu, pencopotan baliho Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Barat sempat dihadang oleh sejumlah massa FPI.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Teuku Arsya Khadafi melalui keterangan yang diterima oleh Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
"Dalam kegiatan penurunan tersebut juga anggota kami di lapangan sempat dihalang-halangi oleh laskar Front Pembela Islam (FPI),"
Arsya menjelaskan bahwa penurunan baliho ini dilaksanakan dengan koordinasi bersama pihak Kodim 0503 JB.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasat Intelkam Polres Jakarta Barat, Kompol Slamet Wibisono.
Slamet menjelaskan bahwa perlawanan dari pihak FPI sempat diterima Polri-TNI ketika mereka mencopot baliho di sekitar Markas FPI di Jalan KS Tubun, Jakarta.
"Pas depan gerbang markas FPI betul ada perlawanan saat Kodim mau menurunkan ada perlawanan sekitar 50 orang, tapi enggak terjadi apa-apa," jelas Slamet.
3. Peringatan Pangdam Jaya
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman memberikan peringatan kepada FPI.
Ia menegaskan tak segan mengusulkan pembubaran FPI apabila masih nekat memasang kembali spanduk dan baliho Rizieq.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari.
Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," ujar Dudung.
Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.
4. Reaksi FPI
Front Pembela Islam atau FPI selaku pemilik spanduk dan baliho Habib Rizieq, memberikan tanggapan atas tindakan tegas TNI.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kuasa Hukum FPI, Aziz Yanuar. Reaki FPI pun jadi sorotan, karena merasa lucu dengan TNI yang ikut mengurus spanduk dan baliho yang mereka pasang
Aziz juga menyebut bahwa Pangdam Jaya seharusnya mendapat sanksi karena meminta prajuritnya mencopot baliho pimpinan FPI Habib Rizieq.
"Lucu juga ya kalau benar TNI mengurus baliho," kata Aziz, Jumat (20/11/2020) melansir Kompas.com dengan judul "Spanduk Rizieq Shihab Dicopot TNI, FPI Sebut Lucu".
Menurut Aziz, urusan baliho seharusnya bukan ranah TNI. Apalagi berkomentar soal pembubaran ormas FPI.
"Apalagi TNI bahas soal pembubaran ormas, tambah lucu," katanya.
Aziz pun menilai Pangdam Jaya layak mendapat sanksi karena mengurus sesuatu yang bukan ranahnya.
"Kemarin (anggota TNI) yang komen soal HRS (Rizieq) pulang saja diborgol dan dibui, ini kok yang komentar soal ormas denhan emosional begitu enggak ada sanksi ya?" ujar Aziz.
Baliho bergambarkan Rizieq Shihab tersebut terpasang di sejumlah lokasi di Jakarta dalam rangka menyambut kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, pada 10 November 2020.
Pencopotan baliho dilaksanakan di berbagai titik di Jakara, termasuk Kebon Jeruk, Rawa Belong, Tomang, Peninsula, dan Slipi.