Langkah Tegas Jenderal Andika Perkasa Soal Insiden Heli MI-17, Perhatiannya ke Korban Jadi Sorotan
KSAD Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini memberikan langkah tegas menindaklanjuti insiden jatuhnya helikopter MI-17.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - KSAD Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini memberikan langkah tegas menindaklanjuti insiden jatuhnya helikopter MI-17.
Langkah-langkah ini diambil karena Jenderal Andika Perkasa tak mau insiden serupa terjadi lagi.
Tak hanya itu, perlakuan Jenderal Andika Perkasa terhadap korban insiden tersebut juga sempat jadi sorotan sebelumnya.
Baca juga: Biodata Serka Eri, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Viral Selami Got untuk Bersihkan Sampah
Baca juga: Biodata Sandi Rihata, Kuli Bangunan yang Makan Siang Bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa
Diketahui, helikopter MI-17 V5 No. Reg HA 5141 Skadron 31/ Serbu Puspenerbad jatuh di Kendal, Jawa Tengah pada Sabtu (6/6/2020) lalu.
Melansir dari channel youtube TNI AD, Senin (26/10/2020), Jenderal Andika Perkasa menerima paparan dari Brigjen TNI Sudarji mengenai hasil investigasi jatuhnya helikopter MI-17.
“Secara umum investigasi berjalan dengan lancar, adapun beberapa hal yang ditemukan dan menjadi penyebab kecelakaan Helikopter MI-17 adalah terdapat beberapa komponen yang kurang memenuhi standar kemudian latihan terbang yang tidak dilaksanakan dengan manajemen yang baik,” ujar KA Tim Investigasi.
Brigjen TNI Sudarji juga mengungkapkan faktor cuaca dan medan pada saat latihan tersebut tidak berkontribusi terhadap kecelakaan.
Sudarji juga mengatakan faktor personel juga tidak berkontribusi dalam kecelakaan tersebut karena seluruh personel yang terlibat dalam latihan terbang secara umum dalam kondisi yang baik.
"Untuk aspek manajemen, mulai dari pemeliharaan, kemudian penyelenggaraan pendidikan, sampai dengan latihan terbang ini tidak dilaksanakan dengan manajemen yang baik sehingga berpengaruh pada performa pesawat."
"Untuk material, dengan terdapatnya beberapa komponen yang kami temukan bermasalah dan tidak memenuhi standard sehingga ini sangat memungkinkan menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan," kata Sudarji.
Menanggapi laporan tersebut, Jenderal Andika Perkasa memberikan langkah tegas terkait aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di jajaranya.
Menurutnya diperlukan cara pengelolaan SDM yang berbeda setelah kejadian tersebut di antaranya terkait kapasitas SDM dalam penguasaan buku manual, proses rekrutmen personel Penerbad, hingga proses rekrutmen teknisi-teknisi helikopter atau pesawat.
Terlebih Andika menilai kejadian tersebut bukan hanya kesalahan Penerbad melainkan juga merupakan tanggung jawab TNI AD dalam mengelola Penerbad.
"Bukan hanya kesalahan Penerbad. Cara kita ini, Mabes ini, mengelola Penerbad ini mungkin harus lain. Menurut saya, kita memang begitu membeli pesawat harus ada yang menguasai manualnya itu.