Biodata Kuli Bangunan Mabes TNI AD yang Makan Bareng Jenderal Andika Perkasa dan Diberi Hadiah
Terungkap biodata seorang kuli bangunan di Markas Besar TNI Angkatan Darat (MABESAD) yang diajak makan bersama Jenderal Andika Perkasa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Terungkap biodata seorang kuli bangunan di Markas Besar TNI Angkatan Darat (MABESAD) yang diajak makan bersama Jenderal Andika Perkasa.
Biodata kuli bangunan tersebut jadi sorotan karena mendapat kesempatan untuk makan siang bersama Jenderal Andika Perkasa di kantornya.
Tak cuma itu, Jenderal Andika Perkasa juga memberikan hadiah kepada kuli bangunan tersebut.
Baca juga: Langkah Tegas Jenderal Andika Perkasa Soal Insiden Heli MI-17, Perhatiannya ke Korban Jadi Sorotan
Baca juga: Biodata Serka Eri, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Viral Selami Got untuk Bersihkan Sampah
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, kuli bangunan itu bernama Sandi Rihata.
Sandi Rihata merupakan pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat.
Pemuda berusia 26 tahun itu tetap semangat bekerja sebagai kuli bangunan meski memiliki keterbatasan sebagai penyandang disabilitas.
Berikut rangkuman fakta tentang Sandi Rihata selengkapnya.
1. Menarik perhatian Jenderal Andika Perkasa
Sandi Rihata tetap semangat bekerja dan tidak menyerah dengan keterbatasan yang dia miliki.
Sosok Sandi Rihata menarik perhatian Jenderal Andika Perkasa ketika melakukan kegiatan olahraga bersepeda di pagi hari.
Saat itu Jenderal Andika Perkasa menyempatkan menemui Sandi yang sedang bekerja, untuk sekedar menyapa dan memberikan semangat.
Jenderal Andika Perkasa mengaku bangga dengan semangat Sandi untuk terus bekerja.
“Umur berapa (Sandi, 26) 26 ya, kerja gini udah bagus yaa saya bangga mas Sandi.
Saya bangga bener loh, coba ini kerjanya serius dan telaten padahal punya kekurangan,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
2. Jenderal Andika Perkasa bangga dan kagum
Jenderal Andika Perkasa merasa kagum di tengah kekurangan yang ia derita sejak lahir tidak membuat dirinya malu dan minder dengan orang normal lainnya, melainkan dia tetap semangat dan tidak menjadikan semua itu alasan untuk tidak bekerja.
"Rasa bangga, saya melihat sosok Sandi Rihata dengan kekurangan yang dimiliki tidak terpikir menyerah" ujar Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa juga berpesan jangan pernah memandang sebelah mata penyandang disabilitas.
"Jangan pernah memandang seorang disabilitas dengan sebelah mata. Karena dari kekurangan ada sebuah kelebihan yang belum tentu orang lain miliki" ujar Jenderal Andika Perkasa.
3. Diajak makan siang
Selain itu, Jenderal Andika Perkasa juga secara terang-terangan mengajak Sandi Rihata untuk makan siang bersama.
Melansir dari channel youtube TNI AD, Minggu (25/10/2020), momen ini berawal saat Jenderal Andika Perkasa mendatangi Sandi yang sedang bekerja untuk sekadar menyapa.
Tak lupa Jenderal Andika Perkasa menanyai Sandi apakah sudah sarapan.
“Iya mas Sandi, apa kabar, pagi ini sudah sarapan belum,” tanya Jenderal Andika Perkasa.
Sandi menjawab bahwa ia sudah sarapan dengan gorengan dan kopi.
Alangkah terkejutnya Jenderal Andika Perkasa ketika mendengar jawaban tersebut.
Jenderal Andika Perkasa pun langsung mengajaknya makan siang di kantornya.
“Aduh masa hanya gorengan, ya sudah nanti makan siang bareng saya ya,” ajak Jenderal Andika Perkasa.
Dengan raut wajah tidak percaya, Sandi langsung mengiyakan ajakan Jenderal Andika Perkasa tersebut untuk menemani beliau makan.
4. Obrolan Jenderal Andika Perkasa dan Sandi
Tepat di waktu makan siang, Sandi didampingi salah satu Ajudan pribadi KSAD datang keruang kerja Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa sudah menunggunya dengan makanan yang sudah disajikan di meja.
“Iya silahkan duduk mas Sandi, ini makan mie basonya spesial nih dengan ayam, ini untuk mas Sandi nih, oke ayo makan,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
Di tengah suasana makan siang bersama tersebut, Jenderal Andika Perkasa juga mengajak ngobrol Sandi soal rasa makanannya dan kondisinya tubuhnya.
Sandi juga menceritakan kondisinya sewaktu kelahirannya dulu.
“Kata orangtua saya, saat masih ngandung tuh kan sakit perutnya, terus dipijit-pijit sama dukun beranak.
Pas waktu umur 10 bulan saya lahir, nih badan tuh pada biru lemes, terus gak nangis katanya mati suri,” cerita Sandi.
5. Diberi hadiah
Setelah makan, Jenderal Andika Perkasa juga memberikan hadiah kepada sandi sebuah tas berukuran kecil, yang terdapat logo TNI AD.
Ini adalah sebuah bentuk perhatian Jenderal Andika Perkasa kepada Sandi, walaupun memiliki keterbatasan fisik ia tidak pernah menyerah, dan ini adalah hal yang harus dijadikan inspirasi bagi kita semua.
6. Senang dan seperti mimpi
Sandi mengaku sangat senang dan bangga bisa diajak makan oleh Jenderal Andika Perkasa.
Menurutnya momen ini seperti mimpi.
"Saya sangat senang sekali dan bangga, tidak menyangka bisa diajak makan bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Rasanya seperti mimpi, terima kasih Bapak" ujar Sandi Rihata.
7. Jenderal Andika Perkasa sebut Sandi sosok inspiratif
Jenderal Andika Perkasa sendiri mengakui kalau Sandi adalah sosok yang inspiratif di tengah keterbatasan fisiknya.
"Sandi Rihata bagi saya adalah sosok yang sangat inspiratif. Di tengah keterbatasan fisiknya ia terus berjuang dan tidak menjadikan kekurangan untuk bermalas-malasan" ujar Jenderal Andika Perkasa.
8. Jadi sorotan warganet
Baca juga: Kronologi 50 Anggota KKB Papua Sabinus Waker Kocar-kacir Digerebek TNI-Polri, 1 Orang Ditembak Mati
Menurut pantauan SURYA.co.id dari instagram @tni_angkatan_darat, warganet juga banyak yang merasa terharu melihat kerendahan hati sang KSAD.
"Masyaallah, saya sampe nangis nontonnya"
"Terima kasih Bapak KASAD, kami bangga dan bersyukur pada Alloh Swt ada pemimpin kami yg baik hati dan mengayomi Rakyat"
"Terharu. Hebat Bapak Kasad kami"
"alhamdulillah saya bangga punya sosok orang di indonesia seperti bapak andika"
"Salut dan Bangga..untuk Bapak KASAD,perhatian terhadap Sandi Rihata"
"Salut Dan Bangga Punya Pemimpin Seperti Bapak KASAD , perhatian terhadap Mas Sandi dan mensupport agar Mas Sandi tidak merasa minder dan malu".(*)