Nasib Ibu Angkat setelah Treni Bertemu Trena dan Ayah Kandungnya, Rini: Masak Tega Meninggalkan Saya
Pertemuan kembali saudara kembar Treni dan Trena yang terpisah jarak 23 tahun meninggalkan pertanyaan tentang nasib Rini (61), sang ibu angkat.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
"Saya pulang ke Blitar hanya dengan Treni. Suami dan dua anak saya masih di Ambon. Awalnya, Treni saya bawa pulang ke rumah asal saya di Kesamben, Blitar. Sekarang tinggal di Kademangan. Sejak itu, saya tidak komunikasi dengan keluarga Pak Aceng. Karena ketika itu masih jarang HP," ujarnya.
Meski tidak lahir dari rahimnya, Rini merawat Treni dengan baik.
Dia membesarkan Treni dengan penuh kasih sayang.
Rini juga menyekolahkan Treni hingga lulus SMA. Rini bekerja serabutan untuk membesarkan Treni.
"Saya sangat sayang dengan Treni. Dia sudah seperti anak kandung saya sendiri. Saya tidak pernah memarahinya," katanya.
Saat Treni mengetahui bukan anak kandungnya, Rini juga berusaha ikhlas. Dia pun akhirnya menceritakan asal usul Treni.
"Akhirnya saya menceritakan semua ke Treni kalau dia memang bukan anak kandung saya. Saya juga bilang ke Treni setelah tahu soal ini dia boleh memilih tetap tinggal bersama saya atau keluarga aslinya. Ketika saya bilang begitu, Treni malah nangis. Saya juga berpikir masak Treni tega meninggalkan saya yang merawatnya sejak bayi," katanya.
Jawaban Treni

Ditemui di tempat yang sama, Treni mengaku meski sudah mengetahui keluarga kandungnya, dia akan tetap tinggal bersama ibu asuhnya, Rini, di Kabupaten Blitar.
Karena, sejak kecil, dia sudah hidup bersama ibu asuhnya, Rini.
Treni sudah menganggap Rini sebagai ibu kandungnya.
Selain itu, Treni juga sudah menikah dengan pria asal Gandusari, Kabupaten Blitar, dan dikaruniai dua anak laki-laki. Treni juga membuka bisnis berjualan secara online di Blitar.
"Setelah ini ya seperti biasanya, saya bersama keluarga tetap tinggal di sini (Blitar). Karena sejak kecil hidup di sini, suami saya orang sini, dan saya juga kerja di sini," ujarnya.
Pertemuan penuh haru
Pertemuan Treni dan Trena (24), diwarnai keharuan dan isak tangis, Kamis (22/10/2020).