Berita Tulungagung
Warga Besole Tulungagung Tolak Tukar Guling TKD, Lokasi Strategis dan Nilai Ekonomisnya Tinggi
Kami minta untuk dibatalkan semua, karena mayoritas warga menolaknya. Sejak awal prosedurnya tidak terbuka, dan diduga menyalahi perundang-undangan
Penulis: David Yohanes | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I TULUNGAGUNG - Warga Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung mempermasalahkan tukar guling Tanah Kas Desa (TKD) yang dianggap merugikan desa.
TKD yang ditukar guling itu dianggap mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena lokasinya strategis.
Sementara penggantinya adalah tanah persawahan yang dianggap kurang produktif.
TKD itu kini menjadi hunian sejumlah warga
“Dulu masyarakat diam karena tidak tahu prosesnya. Kini setelah tahu warga menolak tukar guling itu,” terang juru bicara warga, Mina Solihin.
Solihin mengatakan, secara hitungan tukar guling itu merugikan keuangan desa.
Karena itu warga meminta rekomendasi bupati yang jadi dasar tukar guling untuk dibatalkan.
Selain itu, warga juga minta Kantor Pertanahan Kabupaten Tulungagung tidak menerbitkan sertifikat hasil tukar guling.
“Kami minta untuk dibatalkan semua, karena mayoritas warga menolaknya. Sejak awal prosedurnya tidak terbuka, dan diduga menyalahi perundang-undangan,” tegasnya.
Warga mempermasalahkan dasar tukar guling seluas 6.000 m2 itu hanya rekomendasi dari bupati.
Menurut Kepala Desa Besole, Suratman, tukar gulung ini tidak menyalahi prosedur.
Sebab menurut aturan, tanah desa di bawah 10.000 m2 cukup menggunakan rekomendasi bupati.
“Karena tanahnya ada di desa dan tanah penggantinya ada di desa yang sama, cukup rekomendasi bupati. Seandainya tanah kecamatan harus rekom gubernur,” terang Suratman.
Sebelum tukar guling pihaknya juga sudah berkonsultasi.
Namun Suratman mengaku lupa, pihak yang telah memberinya masukan soal tukar guling ini.