Sosok Johan, Mucikari Gresik Berusia 19 Tahun yang Banderol 6 Gadis Cirebon Rp 150.000, Ini Modusnya
Sosok JRA alias Johan, remaja 19 tahun menjadi sorotan saat dihadirkan di Mapolres Gresik, Kamis (15/10/2020).
Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | GRESIK - Sosok JRA alias Johan, remaja 19 tahun menjadi sorotan saat dihadirkan di Mapolres Gresik, Kamis (15/10/2020).
Johan adalah pemilik warung kopi yang menyediakan jasa prostitusi alias wanita penghibur di Gresik.
Tak tanggung-tanggung, wanita penghibur itu didatangkan dari Cirebon, Jawa Barat.
Johan pun mematok tarif yang cukup mahal sekitar Rp 150 ribu untuk masing-masing PSK-nya.
Selasa (13/10.2020) pukul 22.00 WIB, warung Johan digerebek polisi.
Enam wanita penghibur dan Johan pun digelandang ke Satreskrim Polres Gresik.
Baca juga: Sersan Pimpin LGBT di Tubuh TNI AD, Anggotanya Perwira dan Korban Siswa Akmil, Kini Praka P Dipecat
Baca juga: Mahfud MD Soal Aktor Demo: Bahwa Nanti Mungkin Ada Orang Dekat SBY Ditangkap, Bukan Dibiayai SBY Itu
Siapa sebenarnya Johan?
Ternyata remaja berusia 19 tahun ini telah berbulan-bulan terjun dalam bisnis prostitusi berkedok warung kopi.
Meski masih berusia muda, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik sudah berani mendirikan sebuah warung kopi lengkap dengan wanita penghibur dan sejumlah fasilitas.
Seperti kamar-kamar yang berada di bagian belakang.
Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat. Korps Bhayangkara langsung turun ke lokasi menuju warung kopi yang berada di Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean pada Selasa (13/10/2020) pukul 22.00 Wib.
"Langsung kami lakukan penggeledahan dan kami amankan, saat dilokasi ada tamu laki-laki dan wanita sedang berduaan di dalam kamar," ucapnya, Kamis (15/10/2020).
Enam wanita yang ditangkap itu berinisial A (29), R (20), N (29), I (20), R (18), dan V (20) semuanya adalah warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Barang bukti yang diamankan buku tulis catatan rekap keluar kasuk tamu, uang tunai sebesar Rp 400 ribu, dua potong sprei, satu minyak gel, tisue bekas dan satu potong celana dalam dan bra.

Kepada polisi, Johan mengaku memberikan tarif wanita sebesar Rp 150 ribu kepada para lelaki hidung belang. Termasuk fasilitas kamar, minyak gel dan tisue.