Berita Magetan
Kakek di Magetan Tergolek di Kamarnya, Diduga Meninggal Karena Kelaparan
Diduga Markaban meninggal kelaparan lantaran sakit dan tidak ada yang menyediakan makanan. Perkiraan polisi itu diperkuat hasil visum.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, MAGETAN - Penemuan Kakek Markaban (90) yang tergolek di kamarnya di Desa Bungkuk, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Minggu (11/10/2020), mengagetkan warga dan pemda setempat. Karena pria sebatang kara itu diduga mati kelaparan sebelum jasadnya ditemukan empat hari kemudian.
Dari penyelidikan petugas Polsek Parang, lelaki malang itu diperkirakan sudah meninggal selama empat hari. Karena saat ditemukan, sebagian tubuhnya sudah mengalami pembusukan.
Diduga Markaban meninggal kelaparan lantaran sakit dan tidak ada yang menyediakan makanan. Perkiraan polisi itu diperkuat hasil visum.
"Hasil visum dan identifikasi petugas ,tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan di tubuh korban. Almarhum meninggal dipastikan karena sakit yang dideritanya," kata Kapolsek Parang' Resor Magetan, AKP Suyono, kepada SURYA, Minggu (11/10).
Dikatakan Suyono, meninggalnya Markaban pertana kali diketahui salah seorang sanak keluarganya yang membersihkan kebun,di belakang rumah almarhum.
"Mengetahui sang kakek meninggal, warga sekitar kebingungan karena pintu rumah terkunci dari dalam. Terpaksa warga setempat mendobraknya, setelah terlebih dahulu memberi laporan ke polsek, "ujar Suyono.
"Kakek Markaban ini tinggal dirumahnya sebatangkara. Sehingga waktu kakek sakit tidak ada sanak keluarganya yang tahu. Almarhum meninggal sekitar empat hari lalu,"katanya.
Kakek Markaban, lanjut Suyono, diketahui sudah lama menderita sakit. Selain sakit, kakek Markaban juga sudah lanjut usia.
"Sakit almarhum kemungkinan tidak diketahui sanak keluarganya yang tinggal di lingkungan itu. Sehingga waktu almarhum sakit, tidak ada yang merawat termasuk tidak ada yang memberi makan," tambahnya.
Setelah dilakukan identifikasi, jenazah almarhum Kakek Markaban diserahkan kepada warga setempat dan keluarganya, untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Keterangan yang dihimpun SURYA, kakek Markaban ini adalah salah seorang warga miskin yang belum tercover bantuan pemerintah. Dan selama sakit, kakek sebatang kara ini belum mendapat layanan kesehatan. ****
