Demo Tolak UU Cipta Kerja

Emak-emak Merengek Minta Anaknya Dikembalikan, Ditangkap Saat Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja

Emak-emak mendatangi Mapolrestabes Bandung untuk menjemput anaknya yang ditangkap polisi lantaran ikut demo tolak Uu Cipta Kerja.

Editor: Iksan Fauzi
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI
Para emak-emak datangi Polrestabes Bandung meminta anaknya dikembalikan, Kamis (8/10/2020). 

SURYA.co.id | BANDUNG - Emak-emak mendatangi Mapolrestabes Bandung untuk menjemput anaknya yang ditangkap polisi lantaran ikut demo tolak Uu Cipta Kerja

Emak-emak ini merengek supaya anaknya dikembalikan dan dipulangkan oleh polisi lantaran usia mereka masih sekitar 15 tahun.

Seperti diketahui, demonstrasi penolakan Uu CIpta Karya yang baru saja disahkan oleh DPT, Senin (5/10/2020) menuai polemik.

Bahkan, demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah itu berujung anarkis.

Mereka yang ikut demo pun dari kalangan buruh, mahasiswa, dan anak-anak sekolah.

Risma Marah-marah ke Demonstrans yang Rusak Fasilitas Publik: Aku Bangun Kota Ini Setengah Mati Tahu

Ilustrasi Massa pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Ilustrasi Massa pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). (TRIBUNNEWS.com)

Seperti demonstrasi di Kota Bandung, sejumlah anak-anak sekolah ikut turun ke jalan.

Sejak pagi para orangtua ini sudah terlihat diluar pagar Mapolrestabes Bandung, mereka terlihat mencari anak-anaknya yang saat itu masih duduk berbaris di halaman Polres.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, awalnya sekitar 209 pedemo yang diamankan ini di kumpulkan di halaman Mapolrestabes Bandung untuk dilakukan rapid test.

Dari ratusan pendemo ini diketahui 13 pedemo reaktif, yang nantinya akan di kirim ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk dilanjutkan tes swab.

Usai rapid test, aparat kepolisian menggiring ratusan pedemo untuk menaiki dua truk yang telah disediakan, rencana mereka akan dibawa ke Mako Sat Sabhara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

FOTO-FOTO Buruh dan Mahasiswa Kepung Gedung Negara Grahadi di Kota Surabaya, Tolak UU Cipta Karya

Ilustrasi Prajurit Marinir ikut mengamankan Gedung Grahadi saat ada demo tolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10). Demo menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi berakhir ricuh.
Ilustrasi Prajurit Marinir ikut mengamankan Gedung Grahadi saat ada demo tolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10). Demo menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi berakhir ricuh. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Namun sesaat sebelum kendaraan truk hendak melaju, para orangtua ini datang dan berkumpul tepat di depan gerbang, mereka terlihat tengah berdebat dengan petugas jaga.

Lantaran para orangtua ini cukup banyak, petugas menutup portal mencegah mereka masuk berkerumun.

"Anak saya umur 15 tahun pak, masih SMP, kapan mau dikembalikan?" kata seorang ibu dengan nada tinggi, Kamis (8/10/2020).

Petugas jaga mencoba menenangkan para orangtua tersebut, namun mereka tetap mendesak meminta kepastian pengembalian anak mereka.

Tak lama, Wakapolrestabes Bandung Yade Setiawan Ujung mendatangi para orangtua itu dan mencoba menenangkan mereka dengan menjelaskan bahwa anaknya tersebut akan pasti dikembalikan.

Video Massa Bakar Halte Transjakarta, Mucul Massa Berseragam Serba Hitam, Polisi Diam Saja

Ilustrasi Beberapa di antara poster berisi tulisan lucu yang dibawa mahasiswa saat demo menolak UU Omnibus Law, Kamis (8/10/2020).
Ilustrasi Beberapa di antara poster berisi tulisan lucu yang dibawa mahasiswa saat demo menolak UU Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). (surya/galih lintartika)
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved