Biodata Serka Sahlan, Prajurit TNI AD yang Gugur Ditembak Mati KKB Papua, Tinggalkan 4 Anak Kecil
Berikut ini biodata dan Profil Serka Sahlan, prajurit TNI AD yang gugur ditembak mati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
SURYA.CO.ID, MANDAI - Berikut ini biodata dan Profil Serka Sahlan, prajurit TNI AD yang gugur ditembak mati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Korban adalah prajurit tangguh, meninggalkan seorang istri dan 4 anak yang masih kecil.
Selain menewaskan seorang prajurit TNI AD, KKB Papua juga menewaskan seorang warga sipil dalam serangan pada Kamis (17/9/2020).
• Proses Evakuasi Jenazah Serka Sahlan Ditembaki KKB, Pesawat Berhasil Terbang ke Sulsel
• Daftar Korban Aksi Keji KKB Papua Intan Jaya Mulai Tukang Ojek hingga TNI, Beserta Kronologinya
• KKB Muncul di Intan Jaya Papua, Hadang Babinsa, Bacok Warga, dan Tembak 1 Prajurit TNI
• Kronologi Prajurit TNI Tabrak Briptu Andry Wibowo hingga Tewas, Ini Penjelasan Kodam Jaya
Jenazah personil Kodim 1404/Pinrang, Almarhum Serka Sahlan, telah tiba Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (18/9/2020) pukul 15.30 Wita.
Upacara penerimaan jenazah dilakukan di Cargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, dan bertindak sebagai Irup yaitu Letkol Inf Budi Rahman.
Pukul 17.00 Wita jenazah di bawah ke Pinrang menggunakan ambulans dengan nomor Polisi DD 7401 AC.
"Untuk kronologisnya kami dari Kodim Maros tidak terlalu mengetahui detailnya, karena kami hanya bertugas untuk menerima Almarhum saudara kami."
"Setelah itu kami antarkan ke Kabupaten Pinrang untuk dikebumikan," ujar Letkol Inf Budi Rahman.
Serka Sahlan menjadi korban dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Sugapa Lama, Papua, pada Kamis 17 September 2020 lalu.
"Setahu saya almarhum sudah hampir bertugas selama setahun, dan akan kembali bertugas di Kodim Pinrang.
"Namun sangat disayangkan karena ada kejadian yang seperti ini," jelasnya.

Ia pun berharap agar kejadian ini, menjadi pembelajaran bagi prajurit lain, agar dimanapun mereka bertugas untuk terus waspada.
"Kami berharap agar keluarga diberi ketabahan, dan kesabaran atas apa yang menimpa almarhum Serka Sahlan," harapnya.
Sementara itu saudara kandungnya, Sudirman mengungkapkan, amarhum merupakan anak 4 dari enam bersaudara.
Almarhum ini meninggalkan 4 orang anak dan 1 istri, selama hampir setahun lamanya untuk menjalankan tugas di Papua.
"Selama bertugas kurang lebih 10 bulan atau hampir setahun di Papua, kakak saya ini memang jarang berkabar.
"Mungkin karena jaringan seluler dan kondisi di sana tidak memadai, jadi tidak ada komunikasi sebelum dia meninggal," ungkapnya.
Ia menuturkan, Serka Sahlan dikenal sebagai orang yang baik, dan menyayangi keluarganya.
"Beliau orang baik, bahkan saat akan ditugaskan ke Papua, dia sama sekali tidak mengeluh, katanya sudah tugasnya sebagai prajurit," terangnya.
Dari pihak keluarga sendiri tidak memiliki firasat, atau tanda-tanda akan kepergian Serka Sahlan.
Apalagi almarhum dikabarkan sudah akan kembali ke Kabupaten Pinrang.
Diberitakan sebelumnya, aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Intan Jaya semakin beringas.
KKB pada Kamis (17/9/2020) siang menewaskan dua orang, terdiri dari seorang warga sipil dan anggota TNI.
Serangan dari KKB ini pertama menyasar seorang warga sipil.
Awalnya, Pada Kamis (17/9/2020) pagi, anggota KKB membacok seorang pengemudi ojek hingga tewas.
Kemudian siang harinya sekitar pukul 14.20 WIT, KKB kembali berulah dengan mengadang Babinsa yang sedang dalam perjalanan membawa logistik.
Hal itu mengakibatkan anggota TNI bernama Serka Sahlan meninggal dunia akibat luka tembak.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Bilogai oleh rekan-rekan Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa. (*)
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Timur berjudul: Jenazah Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB Papua Dievakuasi, Pesawat Ditembaki di Bandara