FAKTA Baru Jenderal Andika Perkasa Ditentang Mantan Danpuspom, Tolak Pemecatan Oknum TNI AD

Fakta terbaru insiden Ciracas, Jenderal Andika Perkasa ditentang mantan Danpuspom TNI yang menolak pemecatan oknum TNI AD yang terlibat penyerangan.

Editor: Tri Mulyono
Kolase Tribunnews/Irwan Rismawan dan ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA
Jenderal Andika Perkasa (kiri), Kondisi mobil yang rusak akibat penyerangan di Polsek Ciracas (kanan) 

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Fakta terbaru insiden Ciracas, Jenderal Andika Perkasa ditentang mantan Danpuspom TNI yang menolak pemecatan oknum TNI AD yang terlibat penyerangan dan perusakan.

Jenderal Andika Perkasa adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru saja mengumumkan bahwa pihaknya akan memecat puluhan anak buahnya karena terlibat dalam insiden Ciracas.

Tak hanya pemecatan, puluhan oknum TNI AD itu akan dipenjara dan diminta membayar uang ganti rugi ratusan juta rupiah.

Setelah Jenderal Andika Perkasa Murka, Danpuspom TNI Janji Usut Tuntas Perusakan Mapolsek Ciracas

Kebaikan Hati KSAD Jenderal Andika Perkasa, Talangi Ganti Rugi Rp 388 Juta,  29 Oknum TNI Tersangka

Mengejutkan, Aktivis HMI Ambon yang Diculik Hadiri Konfrensi Pers di Polres: Itu Tidak Benar, Hoaks

Wanita Ini Ditelanjangi Diarak Keliling Kampung, Jadi Tontonan Anak-anak dan Merekam, Videonya Viral

Mantan Danpuspom TNI, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal mengatakan KSAD Jenderal Andika Perkasa tidak perlu memecat anak buahnya.

Menurut dia, tidak ada prajurit yang 100 persen bersalah.

Ia mengatakan, komandan dari para prajurit itu juga ikut bersalah dalam tragedi ini.

Sebab, apa yang dilakukan para prajuritnya itu adalah hasil dari kepemimpinan komandannya.

Dilansir dari Youtube Indonesia Lawyers Club Rabu (2/9/2020), Syamsu Djalal juga menyindir polisi.

"Tragedi Ciracas kok terulang lagi? Ya saya terus terang saja, semenjak ABRI dipecah TNI dan Polri, TNI banyak tantangan, polri banyak tentengan," katanya disambut tawa beberapa peserta yang ada di ILC.

"Ditanya aja ke masyarakat tuh, ada apa?," tambahnya.

Ia pun mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan KSAD kepada para prajuritnya, namun tidak untuk langkah pemecatan.

"Tadi bagus KSAD tegas, tapi lihat dong, enggak ada anak buah yang salah 100 persen itu enggak ada.

Yang salah komandan, pimpinannya. Bagaimana kepimpinannya," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa tragedi Ciracas ini perlu pembinaan, dan merupakan tanggung jawab komandan.

"Dan enggak ada komandan yang menyalahkan anak buah, itu dosa," tegasnya.

Ia pun menceritakan saat dulu dirinya menjabat sebagai Dampuspom ABRI.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved