Penangkapan PSK Sewa Apartemen
Kisah PSK Tampil Cantik Rela Rogoh Kocek Rp 5 Juta ke Klinik Kecantikan/Minggu, Sehari Layani 8 Tamu
Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik.
"Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama, saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari-hari. Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan - jalan," papar Dinda.
Kok Bisa Tertangkap?
Dinda lantas menceritakan. Ketika itu dirinya dibooking oleh seorang pria atas nama Dafa.
Dafa tak lain adalah Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghusfron Falfeli.
Dari penyamaran itu, kedok PSK yang mangkal di apartemen terbongkar.
Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli mengaku tidak mudah menjaring para kupu-kupu malam online tersebut.
Pasalnya, para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250.000/hari.
"Mereka selektif dalam menerima tamu, setelah sepakat tarif kita diminta menunggu di lobi. Setelah itu ada beberapa pria yang turun yang memantau kita"
"Kalau mereka anggap aman PSK itu langsung turun dan menjemput kita," ujar Ghufron yang menyamar sebagai pelanggan saat dikonfirmasi.
"Kalau mereka rasa kurang aman mereka membatalkan transaksi yang telah disepakati," sambung dia.
Dalam penyamaran tersebut, tidak jarang para PSK mengecoh para tamunya dengan berpindah pindah tower.
Modus tersebut dilakukan guna mengelabui petugas dan seakan mengetahui pola kerja Satpol PP Kota Tangerang.
"Jadi awalnya kita diminta menunggu di lobi A, tidak berapa lama mereka meminta kita untuk bergeser ke tower lainnya dengan alasan keamanan."
"Kami menduga mereka sangat terorganisir dalam melancarkan aksinya," ungkap Ghufron.
Ia pun mengaku sistem pengamanan tersebut diduga sudah menjadi bagian dalam praktik prostitusi online di Kota Tangerang.