Cewek asal Gresik Diculik
Penculikan Wanita Cantik Asal Gresik Direncanakan Matang, Peran Sudah Dibagi Sebelum Berangkat
mobil milik tersangka Zainuddin. Sebelum berangkat, Ibrahim yang menjadi otak dalam penculikan WNP sudah membagi peran ke masing-masing tersangka.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.co.id | SURABAYA -
Rencana penculikan WNP (23) asal Ngampel, Karangpilang, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik dilakukan dengan matang oleh Ibrahim (29), mantan pacarnya asal Klabaan Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura
Ia mengajak tiga temannya yakni Hakim Widodo (40) asal Klabaan, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep dan Zainuddin (30) asal Brakas Daya, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, serta Kud masih dalam pencarian.
Dari Sumenep ke Surabaya, para tersangka membawa mobil milik tersangka Zainuddin. Sebelum berangkat, Ibrahim yang menjadi otak dalam penculikan WNP sudah membagi peran ke masing-masing tersangka.
Zainudin bagian mengemudikan mobil, sementara Hakim berjaga di bangku belakang mobil sambil memegangi korban WBP bersama Ibrahim.
Sementara Kud yang kini ditetapkan sebagai DPO oleh penyidik, bertugas membawa motor Honda Beat W 6874 AR milik korban dari kantornya menuju Sumenep, Madura.
Tersangka saat menemui WNP saat pulang kerja di kantornya Jalan Graha Family Blok YY Surabaya, Selasa (4/8/2020) lalu, membujuk untuk mengantarkan ke rumahnya menggunakan mobil.
Begitu korban masuk ke jok tengah, disitu sudah ada Zainudin memegang kemudi dan Hakim duduk di jok belakang. Ibrahim langsung menyusul dan menutup pintu. Korban pun langsung dibawa menuju Sumenep.
Teriakan korban tak dihiraukan dan mobil terus melaju kencang. Hakim yang duduk di jok belakang memegang korban jika berontak.
Selama mobil melaju ke arah Guluk-Guluk, Sumenep, Madura beberapa kali korban mengalami pelecehan seksual oleh mantan kekasihnya, Ibrahim (29).
Perbuatan tak lazim tersebut dilakukan saat korban asal Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik mulai dipaksa masuk ke mobil. Selama perjalanan menuju tempat penyekapan di Desa Guluk-Guluk, pelaku yang nota bene mantan kekasihnya itu juga melakukan perbuatan tak senonoh.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, menegaskan, korban mengalami kekerasan verbal.
"Dia diancam sejak masuk ke mobil hingga berada dalam penyekapan," ujarnya saat konferensi pers di halaman Satreskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (11/8/2020).

Meski belum jelas menerima perlakuan kasar atau tidak, WNP yang diperiksa penyidik mengaku sempat dilecehkan. Wanita cantik tersebut diminta berhubungan badan sebanyak tiga kali. Namun, untuk kepastiannya, penyidik masih mendalami hal tersebut.
"Dugaan ada pelecehan seksual. Masih kami dalami," tambahnya.