Berita Jakarta
Prof Bustanul Arifin: PDB Triwulan-II 2020 Buktikan Sektor Pertanian Melesat di saat Pandemi Covid
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020.
SURYA.co.id | JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020 mengalami penurunan 4,19 persen (Q to Q) dan secara year on year (yoy) turun 5,32 persen.
PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara y0y, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%.
Selain sektor pertanian, sektor lain yang mencatatkan pertumbuhan positif, yakni informasi dan komunikasi 3,44 persen dan pengadaan air 1,28 persen.
Pertumbuhan PDB sektor pertanian bisa mencapai 2,19 persen yoy pada kuartal II/2020 tersebut karena ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi yakni 9,23 persen.
Pengamat Pertanian, Prof. Bustanul Arifin menilai pertumbuhan positif sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan.
Selain karena pergeseran musim tanam, namun patut diapresiasi juga disebabkan karena di tengah pandemi covid 19 pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus bekerja bersama petani.
Di tengah pandemi, Kementan terus gencar memberikan bantuan dan pendampingan sehingga aktivitas pertanian terus memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional karena produksi pangan tidak ada masalah.
"Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang sebenarnya tidak terdampak oleh pandemi Corona. Hal ini tentu ditopang oleh keberpihakan pemerintah yang terus menyalurkan bantuan dan pendampingan kepada petani,"ujar Bustanul di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
"Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementerian Pertanian, salah satunya saat ini ada fasilitas KUR. Petani tidak lagi dimanjakan dengan bantuan, tapi sudah mengarah ke sesuatu yang mandiri,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Bustanul mengatakan tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2020 ini karena produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan yang membaik sehingga walaupun hadirnya pandemi covid 19 tidak memberikan dampak buruk pada sektor pertanian.
Apalagi, orientasinya tidak hanya pada produksi namun juga pemerintah terus mendorong peningkatan ekspor pertanian.
“Untuk itu, ke depan pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan para petani sehingga persediaan pangan juga tercukupi dalam suasana pandemi Covid-19. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dan menentukan, baik dalam soal pangan maupun ekonomi. Oleh karena itu, jika pemerintah ingin meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan, sektor pertanian adalah kuncinya,” tuturnya.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat , Winarno Tohir mengakui pertumbuhan positif sektor pertanian tidak lepas dari upaya Kementan melalui terobosan pangan di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya program pengembangan pangan pokok dan lokal yang menjadi strategi penyediaan pangan dinilai sangat sesuai dengan kondisi sekarang dan Kementan kini gencar melaksanakan program tersebut.
“Memang saat ini kondisi negara sedang sulit, namun saya yakin pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian bisa melakukan terobosan-terobosan penting untuk upaya pencapaian kebutuhan pangan. Peningkatan produksi terus dilakukan hingga genjot ekspor bahkan pemanfaatan lahan pekarangan pun masif dilakukan,” ujar Winarno.