Viral Media Sosial
Siasat Licik Pelaku Pelecehan Fetish Kain Jarik Kelabuhi Korban, Tak Berdalih Riset tapi Bikin Loyo
Kasus pelecehan fetish kain jarik yang dilakukan mahasiswa berinisial G, membuat kampusnya, Universitas Airlangga mengambil langkah cepat.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
Diusut Polda Jatim

Kasus pelecehan seksual fetish kain jarik yang diduga dilakukan G berlanjut ke ranah pidana.
Hal ini setelah tim Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim turun tangan menyelidiki kasus fethis kain jarik yang sebelumnya viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan saat ini tim Siber Polda Jatim sedang menelusuri akun milik G yang diduga melakukan pelecehan seksual sesama jenis.
Hingga saat ini, kata Trunoyudo, belum ada korban pelecehan seksual yang melapor ke polisi terkait dugaan aksi tersebut.
Namun, menurut dia, tanpa berbekal laporan masyarakat pun, bukan berarti polisi tidak bisa melakukan penyelidikan.
"Polisi tetap melakukan penyelidikan sebagai bentuk memberikan kepastian hukum dan membuat masyarakat aman dan terlindungi," terang Trunoyudo, saat dikonfirmasi, Jumat (31/7/2020).
Pihaknya pun meminta agar masyarakat tidak segan melapor jika pernah dirugikan atau menjadi korban aksi tersebut.
"Kami akan percepat penanganannya dalam proses hukum," ujar dia.
Akui Biseksual
Terpisah, Adnan Guntur (20), Presiden BEM FIB Unair mengatakan, G pernah diarak warga karena kedapatan berbuat asusila di kamar kos.
"Kejadian sekitar tahun 2018, dia pernah ke-gap (Ketahuan) sama warga. Akhirnya sama warga diarak dengan membentangkan tulisan saya tidak akan mengulangi lagi. Kayaknya kasusnya sama tali-menali," kata Adnan, Kamis (30/7/2020).
Kata Adnan, di lingkungan kampus, G dikenal sebagai seorang biseksual. Ia kerap mencari calon korban dengan mengincar mahasiswa baru.
"Saya cerita dari latar belakang pelaku, dia memang benar mahasiswa sini bisa dibilang mahasiswa tua angkatan 2015. Dan track recordnya dari dulu seperti itu. Pas saya masih maba, angkatan saya mengeluhkan kalau didekati," ungkapnya.
"Teman-teman angkatannya tahu kok kalau dia memang gay. Sudah terkenal gitu," imbuhnya.
Untuk bisa berkomunikasi dengan calon korban, biasanya G melakukan pendekatan lewat media sosial.
"Kalau ada maba yang dianggap menarik diincar sama dia dicari Instagramnya ngajak folbek terus dm minta nomor Whatsapp," ujarnya.
Saat akan melakukan eksekusi, G selalu menggunakan modus yang sama. Yaitu meminta calon korban membantunya untuk melakukan fetish jarik berkedok riset.
Adnan menilai, G cukup terbuka soal orientasi seksualnya sebagai biseksual.
Hal itu, kata Adnan diungkapkan G lewat media sosial.
"Dan yang saya ketahui di media sosialnya dia lagi getol-getolnya menyuarakan LGBT. Di Instagram pun dia menuliskan sebagai biseksual yang bangga," pungkasnya.
• Pelecehan Fetish Kain Jarik Diusut Polda Jatim, Ini Kelakuan Nyeleneh G yang Bikin Korbannya Jijik
• Kesaksian Korban Gilang Fetish Bungkus Jarik, Korban Tak Berdaya Setelah Diberi Minum