Sebut Ayah dan Anak yang Ditembak Bukan KKB Papua, Bupati Nduga Juga Pernah Minta TNI-Polri Ditarik
Sebut Ayah dan Anak yang Ditembak TNI Bukan Anggota KKB Papua, Bupati Nduga Juga Pernah Minta TNI-Polri Ditarik. Ini rangkuman faktanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Hal tersebut karena kedua korban sering membantu keluarganya ketika berada di Distrik Mugi.
"Sebelum ke sini, mereka ini sering bantu bapak mantu saya saat mereka ada di Mugi, mereka ini yang suka antar-antar makan, jadi saya tahu mereka ini masyarakat," kata dia.
Yarius juga menyayangkan tindakan yang diambil oleh pihak TNI yang menembak kedua korban yang akhirnya membuat mereka tewas.
Ia menilai, seharusnya bila memang kedua orang tersebut benar anggota KKB Papua, aparat bisa menangkap mereka hidup-hidup dan kemudian menjalani proses hukum.
"Mereka sudah tangkap bagus, sebenarnya kalau sudah ditangkap tidak boleh ditembak," kata Yarius.
6. Berbeda dengan pernyataan TNI
Sebelumnya Kodam XVII/Cenderawasih sempat mengeluarkan rilis pada 21 Juli 2020 dan menyatakan bahwa Bupati Nduga Yarius Gwijangge telah menyatakan kedua korban yang tewas ditembak Satgas Yonif PR 330 merupakan anggota KKB Papua.
“Saya selaku Bupati yang mewakili masyarakat Kabupaten Nduga akan menjelaskan kepada masyarakat maupun keluarga korban bahwa yang tertembak itu merupakan bagian dari KKB Papua dan bukan warga sipil yang tidak bersalah,”ucap Bupati dalam rilis tersebut.
Sementara, Kapen Kogabwilhan Kolonel Czi Gusti Nyoman saat dikonfirmasi melalui telepon menyatakan tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan bupati.
Menurut dia, masalah tersebut telah selesai dan bupati sendiri yang telah membuat pernyataan di depan masyarakat Nduga yang ada di Bandara Kenyam.
"Dia sudah ngomong itu di depan umum, ada rekamannya, ada fotonya, ada videonya, terus dia berbalik, ngapain kita berdebat," kata Nyoman.
7. Bupati Nduga pernah minta TNI-Polri ditarik

Bukan sekali ini Yarius Gwijangge memberikan pernyataan yang kontroversial.
Sebelumnya Yarius pernah secara terang-terangan meminta pemerintah secepatnya menarik personel TNI-Polri yang sedang menggelar operasi militer di Papua.
Permintaan itu disampaikan Bupati Nduga Yairus Gwijangge saat bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).