Idul Adha 2020
Manfaatkan Pasaran Terakhir Sebelum Idul Adha, Pedagang Pasar Hewan Tulungagung Membludak
Pedagang yang datang ke Pasar Hewan Tulungagung di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu mencapai 800 orang.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pedagang yang datang ke Pasar Hewan Tulungagung di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu mencapai 800 orang.
Padahal pasar hewan ini mempunyai kapasitas sekitar 600 pedagang dan 1000 hewan ternak.
Tingginya jumlah pedagang yang hadir karena hari ini, Kamis (30/7/2020), adalah pasaran terakhir sebelum Idul Adha.
"Hari ini jumlah kunjungan juga meningkat, karena semua ingin memanfaatkan hari pasaran terakhir," terang Harmanto, Koordinator Pasar Hewan, Pasar Boyolangu dan Pasar Burung Disperindag Tulungagung.
Lanjut Harmanto, tingginya jumlah pedagang ini berbanding terbalik dengan situasi normal.
Sebab selama pandemi virus corona, jumlah kunjungan ke pasar hewan juga menurun.
Jika diukur dari kapasitas pasar, ada penurunan sebanyak 20 persen.
"Situasinya seperti saat normal, angkanya di atas 600 pedagang. Tahun lallu (di pasaran terakhir) juga sekitar 800 pedagang," sambung Harmanto.
Harga daging sapi hidup saat ini adalah Rp 45.000 per kilogram.
Sedangkan harga daging kambing hidup saat ini Rp 50.000 per kilogram.
Kepala UPT Pasar Disperindag Tulungagung, Zaenu Mansur menimpali, secara umum volume transaksi seluruh pasar di Tulunggung turun 20 persen.
"Ada yan beralih ke transaksi secara online (daring). Termasuk di pasar hewan ini," terang Zaenu.
Penurunan traansaksi disebabkan jumlah kunjungan ke pasar juga turun selama pandemi.
Dari sisi jumlah pedagang yang berjualan di pasar tidak ada penurunan.
Demikian stok komoditi yang diperdagangkan juga aman, tidak ada yang kekurangan.
"Semua aman, tidak ada yang kekurangan. Hanya memang daya beli masyarakat yang turun, sehingga kunjungan ke pasar juga turun," ungkap Zaenu.
Dampak turunnya kunjungan ke pasar, pendapatan dari sektor retribusi juga mengalami penurunan.
Namun Zaenu tidak bisa mengungkap nilai penurunan itu, karena ada di seksi pengendalian Disperindag.