Virus Corona di Jatim

Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Selasa 28 Juli 2020: Tambah 313, Total 21125 COVID-19

Lonjakan kasus tambahan COVID-19 kembal terjadi di Jatim, sebanyak 313 kasus menjadi catatan tambahan Virus Corona di Jatim hari ini. Selengkapnya, si

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Covid19.go.id
Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim 28 Juli 2020 

SURYA.co.id, Surabaya- Lonjakan kasus tambahan COVID-19 kembal terjadi di Jatim, sebanyak 313 kasus menjadi catatan tambahan Virus Corona di Jatim hari ini. Selengkapnya, simak Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Selasa (28/7/2020).

Grafik tambahan kasus harian Virus Corona di Indonesia kembali mengalami peningkatan pada hari ini.

Usai catatkan tambahan kasus sebanyak 1,525 pada Senin (27/7/2020), Total tambahan kasus Virus Corona di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir berada pada angka 1,748 kasus.

Jumlah tambahan ini membuat kasus COVID-19 terus meningkat dari hari kehari.

Data yang sama juga mencatatkan tambahan pasien sembuh sebanyak 2,366 pasien.

Jumlah tambahan pasien sembuh ini menjadi kabar baik ditengah terus bertambahnya kasus.

Angka ini juga termasuk angka terbanyak pasien sembuh yang dicatatkan Indonesia dalam kurun waktu 24 jam.

Dengan update data ini, total kasus Virus Corona di Indonesia saat ini telah mencapai 102,051 kasus.

Dari 102,051 kasus, sebanyak 36,611 pasien sedang dalam masa perawatan, 60,539 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 4901 pasien telah meninggal dunia.

Sementara dalam data penyebaran COVID-19 tingkat provinsi, Jatim kembali alami lonjakan kasus harian Virus Corona

Selengkapnya, Simak informasinya dalam Update Corona 28 Juli 2020 berikut ini.

Update Virus Corona di Jatim; Tambah 313 Kasus

Data terbaru kasus Virus Corona di Jatim diambil dari laman COVID-19.go.id

Usai berhasil menekan jumlah tambahan kasus menjadi diabawah 300 kasus perhari, lonjakan kasus terjadi pada hari ini.

Dari update data terbaru, Jatim catatkan tambahan kasus sebanyak 313 kasus dalam 24 jam terakhir.

Tambahan sebanyak 313 ini membuat angkat total kasus Virus Corona di Jatim saat ini menembus angka 21,125 kasus.

Meski mendapatkan lonjakan kasus pada hari ini, Jatim masih tercatat sebagai provinsi dengan tambahan kasus terbanyak kedua di Indonesia.

Provinsi dengan catatan kasus tertinggi hari ini masih berada di DKI Jakarta yang mencatatkan 409 kasus baru.

Dari segi total kasus, Jatim masih menjadi provinsi dengan total kasus terbanyak, diikuti oleh DKI Jakarta.

Perkembangan sebaran kasus terkini juga bisa anda simak dalam tabel sebaran kasus Corona di Indonesia.

Dilansir dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, berikut data terkini sebaran kasus Corona di Indonesia berdasarkan provinsi, hingga Selasa (28/7/2020)

Provinsi Tambahan Kasus Jumlah Terkini
Aceh 25 193
Bali 30 3249
Banten 9 1757
Bangka Belitung 0 191
Bengkulu 10 210
DI Yogyakarta 14 572
DKI Jakarta 409 19995
Jambi 0 139
Jawa Barat 128 6218
Jawa Tengah 185 8807
Jawa Timur 313 21125
Kalimantan Barat 16 381
Kalimantan Timur 66 1250
Kalimantan Tengah 24 1677
Kalimantan Selatan 93 5782
Kalimantan Utara 2 268
Kepulauan Riau 7 362
Nusa Tenggara Barat 20 1946
Sumatera Selatan 21 3296
Sumatera Barat 5 874
Sulawesi Utara 44 2357
Sumatera Utara 80 3518
Sulawesi Tenggara 0 769
Sulawesi Selatan 132 9123
Sulawei Tengah 4 206
Lampung 0 252
Riau 27 409
Maluku Utara 38 1493
Maluku 22 1068
Papua Barat 1 397
Papua 17 2962
Sulawesi Barat 2 195
Nusa Tenggara Timur 0 145
Gorontalo 4 855

Gubernur Khofifah Serukan Masyarakat Jatim Jaga Ketat Protokol Kesehatan Saat Gelar Salat Idul Adha

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengajak umat Islam yang menggelar salat Idul Adha di masjid maupun lapangan terbuka agar menjaga ketat protokol kesehatan.

Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha 1441 H/2020 M pada situasi Pandemi Covid-19.

Dalam aturan tersebut memuat aturan untuk empat kegiatan meliputi kegiatan takbiran menyambut Idul Adha, penyelenggaraan salat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban.

"SE ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama No.18 Tahun 2020 dan Fatwa MUI No.36 Tahun 2020," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (28/7/2020) pagi.

Khofifah mengatakan, meski diperbolehkan menyelenggarakan salat Idul Adha, namun ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi. Mengingat Jawa Timur belum sepenuhnya bebas covid-19.

Khofifah menerangkan, pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban harus memperhatikan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

Kecuali pada tempat-tempat yang dianggap masih belum aman Covid-19 oleh pemerintah daerah atau Gugus Tugas Daerah.

"Selain itu, bagi warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang beresiko tinggi terhadap covid-19 diimbau untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha di masjid atau lapangan" tuturnya.

Terkait kegiatan takbiran, lanjut Khofifah, Pemprov mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan takbiran keliling.

Takbiran dapat dilaksanakan di masjid, musala dan rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro)

Sementara itu, penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mencegah penularan virus. Di antaranya panitia menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan, panitia wajib melewati proses pemeriksaan kesehatan dan menjaga kebersihan saat dan setelah penyembelihan, serta menjaga kebersihan lingkungan dan alat kerja.

"Hewan kurban juga harus dipastikan sehat terlebih dahulu dan telah sesuai dengan aturan yang berlaku agar memperoleh daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," ujarnya.

Khofifah berharap Idul Adha tahun ini mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, keikhlasan, solidaritas dan ketaqwaan seluruh umat muslim ditengah bencana pandemi Covid-19.

"Idul Adha tahun ini sangat spesial karena dilaksanakan di tengah musibah wabah virus Covid-19. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan keikhlasan serta mampu meningkatkan kualitas taqwa kita dalam beriman dan berislam," pungkasnya. (hms/Abdullah Faqih/Surya.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved