Pantas KKB Papua Tak Bisa Mendekat, Ratusan Prajurit Elit TNI AU Paskhas Jaga 11 Bandara Perintis
Pantas saja KKB Papua tak mampu mendekati beberapa bandara perintis di Papua, ternyata ada prajurit elit TNI AU Paskhas yang berjaga di sana.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Menurut Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, organisasi tersebut pusatnya di Sorong, Papua.
"Itu dari Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) yang sekarang pusatnya ada di Sorong, Papua Barat," kata Paulus Waterpauw di Jayapura, Jumat (17/7/2020).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polisi Sita 3 Koli Atribut Negara Republik Federal Papua Barat di Pegunungan Bintang'
Polisi masih mendalami pihak yang mengirimkan paket tersebut dan juga mencari tahu pihak yang menerima paket itu.
Paulus mengatakan, tindakan pengiriman atribut itu telah mengarah kepada perbuatan melanggar hukum.
Karena NRFPB menggunakan atribut yang identik dengan TNI-Polri.
"Untuk pemeriksaan sudah berlangsung, tapi bagaimana pun ada bukti yang mengatakan bahwa mereka menggunakan atribut yang identik dengan kepolisian maupun TNI," kata dia.
Paulus mengatakan, keberadaan NRFPB telah diketahui sejak lama.
Tapi, dalam beberapa waktu terakhir, organisasi itu dianggap vakum karena aktivitasnya tak terlihat.
"Memang mereka sedang mencoba mencari eksistensi dalam keadaan seperti ini.
Mereka ada, perjuangan mereka di pesisir pantai, kita pernah temukan mereka berlatih di sebuah pulau di Papua Barat," kata dia.
Waterpauw menjelaskan, aparat sudah mengetahui modus aktivitas NRFPB dalam merekrut anggota.
Menurut dia, mereka merekrut anggota secara sepihak tanpa meminta persetujuan warga.

"Jadi sistemnya mereka begini, warga yang memberi perhatian sama mereka, ikut memberikan sumbangan berupa makanan atau dana, itu langsung mereka catat sebagai bagian pengikut, itu modusnya," kata dia.
"Beberapa kali mereka undang orang-orang dari kampung untuk ibadah dan tiba-tiba ada deklarasi, kemudian tiba-tiba diberikam pakaian dinas seperti pakaian militer, itu modus-modusnya," sambung Waterpauw.
Ia menegaskan aparat keamanan akan mengusut kasus tersebut untuk mengungkap maksud pengiriman atribut NRFPB ke Pegunungan Bintang.(Anggi Romadhoni/Dheri Agriesta/Putra Dewangga/Antara dan Kompas.com/Surya.co.id)