Virus Corona di Jatim

Keistimewaan Robot KECE Buatan Mahasiswa Unesa Bantu Pasien COVID-19, Gantikan Peran Tenaga Medis

Peran tenaga medis (nakes) di terbantu dengan adanya bantuan Robot KECE buatan mahasiswa Unesa. Berikut keistimewaan Robot KECE.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Sugiharto
Keistimewaan Robot KECE buatan mahasiswa Unesa yang bisa bantu menangani pasien COVID-19 dan berperan mengurangi nakes kontak langsung dengan pasien. 

“Alhamdulillah hingga saat ini yang kita terus memperbanyak warga Jawa Timur yang dilakukan tes covid-19. Test dan tracing massal yang kita lakukan menyasar PDP dan juga OTG, karena persentase potensi OTG yang ternyata positif covid-19 saat ini terus meningkat,” kata Khofifah, Senin sore.

Pelaksanaan rapid test massal Jatim juga dilakukan pada klaster baru dan hasil temuan tracing. Sehingga hal ini akan memperbanyak tes pada warga Jatim yang dideteksi positif COVID-19.

Rapid test massal dilakukan secara masif di Jatim hingga hari ini dan masih terus berlangsung. Tes massal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Kota serta juga oleh Tim Covid-19 Hunter.

Sedangkan untuk jumlah warga Jatim yang sudah dites melalui swab adalah dengan sudah dilakukan tes swab PCR ada sebanyak 83.851 spesimen. Positivity rate dari dari yang tes PCR Jatim ada sebanyak 27 persen dari seluruh sampel yang diperiksa.

Proporsi kumulatif spesimen Jatim mencapai 2.099 per juta penduduk. Hal tersebut sebagaimana data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

Untuk mendukung upaya testing, laboratorium untuk uji spesimen, khususnya yang tes PCR, juga terus ditambah.

“Sampai saat ini kita sudah punya 27 laboratorium pemeriksaan PCR. Jumlahnya terus meningkat karena sebelumnya ada 11 titik lab. Dan selain itu kita juga ada 17 laboratorium yang dighnakan untuk uji spesimen menggunakan TCM,” tegas Khofifah.

Dengan jumlah laboratorium untuk tes yang kian meningkat diiring dengan tes yang kian masif maka akan mempercepat proses tes spesimen dan hasil semakin cepat diketahui. Otomatis dengan kondisi tersebut penanganan bisa segera dilaksanakan.

Menurut Khofifah dengan tes yang kian masif maka jumlah kasus yang ditemukan tentu semakin bertambah. Namun hal tersebut juga dibarengi dengan penyiapan sistem kuratif dan penanganannya.

Seperti saat ini Jawa Timur telah memiliki one gate referral system atau sistem rujukan utama untuk pelayanan kuratif.

Sebanyak 99 rumah sakit rujukan penanganan covid-19 direncanakan terintegrasi di sistem ini. Meski di tahap awal ini sudah ada sebanyak 31 rumah sakit di Surabaya Raya yang terintergrasi.

“Evakuasi yang cepat, penanganan yang cepat dan tepat maka otomatis mempercepat kesembuhan,” tegas Khofifah.

Angka kesembuhan ini menjadi satu capaian yang patut diapresiasi di Jatim, dimana dalam lima hari berturut-turut, Jatim menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang angka kesembuhan secara nasional.

Bertuturut turut dalam lima hari terakhir angka tambahan pasien sembuh Jatim yaitu hari Senin (13/7/2020) sebanyak 268 orang, Minggu (12/7/2020) sebanyak 268, Sabtu (11/7/2020) sebanyak 318 orang, Jumat (10/7/2020) sebanyak 234 orang, dan Kamis (9/7/2020) sebanyak 263 orang.

“Kami terus berupaya dan optimis bahwa angka kesembuhan covid-19 di Jatim yang terus meningkat ini bisa membuat Jatim segera melalui masa darurat pandemi sesuai dengan instruksi Pak Presiden,” pungkas Khofifah.

Sebagaimana ramai diberitakan Presiden Joko Widodo meminta agar 3T, yaitu testing, tracing dan treatment dilakukan masif di delapan provinsi.

Yakni, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan dan juga Papua. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi Senin (13/7/2020) di Istana Negara saat membuka ratas perkembangan penanganan covid-19.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved