Virus Corona di Jatim
Keistimewaan Robot KECE Buatan Mahasiswa Unesa Bantu Pasien COVID-19, Gantikan Peran Tenaga Medis
Peran tenaga medis (nakes) di terbantu dengan adanya bantuan Robot KECE buatan mahasiswa Unesa. Berikut keistimewaan Robot KECE.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Peran tenaga medis (nakes) di Rumah Sakit Darurat Lapangan Indrapura (RDLP) terbantu dengan bantuan Robot KECE buatan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Robot yang memiliki kepanjangan nama Kreatif, Energik, Cantik dan Elegan ini memiliki keistimewaan karena bisa mengurangi kontak langsung nakes dengan pasien COVID-19 ( virus corona).
Robot ini memiliki sejumlah sensor dan juga sistem yang bisa diremote jarak jauh oleh nakes.
Untuk membantu nakse, Robot KECE dilengkapi rak nampan untuk mengantar makanan, obat-obatan, vitamin maupun suplemen bagi pasien.
Sehingga tugas yang biasa dilakukan oleh nakes kontak dengan pasien secara langsung bisa tergantikan.
Tidak hanya itu, Robot KECE ini juga bisa digunakan untuk mensterilisasi ruang rawat pasien.
Serta juga dilengkapi alat komunikasi virtual berbasis video sehingga komunikasi antara nakes dan pasien bisa tetap dilakukan.

Senin (13/7/2020) bertempat di Gedung Negara Grahadi, Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur menerima bantuan Robot KECE ini dan diterima langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Robot yang akan banyak membantu kinerja nakes dalam penanganan pasien covid-19 ini akan segera ditempatkan di RS Darurat Lapangan (RSDL) Indrapura Surabaya.
"Pada saat pandemi COVID-19 ini, dimana physical distancing harus dijaga, interaksi satu dengan yang lain sangat dibatasi, terutama nakes dengan pasien yang interkasinya sangat intesnif akan bisa disubtitusi (digantikan) robot ini," kata Khofifah usai menerima Robot KECE.
"Ini robot bikinan Unesa yang generasi pertama.
Itu ada UV nya.
Insyaallah bulan depan akan lahir robot dengan generasi kedua yang juga didedikasikan untuk pelayanan pasien covid," imbuh Khofifah.
Ia menyambut antusias pengembangan robot KECE.
Sebab robot ini akan mendatangkan banyak manfaat.
Pertama tentunya akan memangkas intensitas interaksi langsung nakes dengan pasien.
Sebelumnya robot serupa juga telah diciptakan oleh ITS dan Unair.
Artinya, menurut gubernur perempuan pertama Jatim ini, kemampuan perguruan tinggi dalam penguatan pelayanan COVID-19 sangat berguna di era pandemi ini.
"Maka saya merekomendasikan agar robot ini dioperasikan di rumah sakit darurat.
Karena di sana itu kan satu hall isi 80 bed.
Ini akan efektif jika dioperasikan di sana," tegas Khofifah.
Secara khusus Khofifah juga meminta agar dalam pengembangan selanjutnya robot ini juga dilengkapi dengan fasilitas pengukur suhu tubuh pasien.
Oleh sebab itu, ia terus mendorong elemen perguruan tinggi yang lain untuk turut berparitisipasi dalam penguatan pelayanan pasien covid-19.
Setiap karya yang diciptakan akan membawa manfaat dan dampak besat dalam penanggulangan bencana non alam covid-19 ini.
Sudah 487.120 warga Jatim jalani rapid test massal

Sementara itu, jumlah warga Jawa Timur yang ikut tes massal COVID-19 terus bertambah.
Hingga hari ini, Senin (13/7/2020), jumlah warga jatim yang sudah dites cepat melalui rapid tes massal mencapai 487.120 orang.
Hal ini seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperbanyak testing dan tracing serta treatmen pada masyarakat yang terpapar COVID-19 di Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejauh ini Jawa Timur terus melakjkan tes masif melalui metode rapid test di berbagai daerah di Jatim.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk terus menjaring warga terpapar COVID-19 yang masih ada di lingkungan masyarakat dan terindikasi OTG (orang tanpa gejala).
“Alhamdulillah hingga saat ini yang kita terus memperbanyak warga Jawa Timur yang dilakukan tes covid-19. Test dan tracing massal yang kita lakukan menyasar PDP dan juga OTG, karena persentase potensi OTG yang ternyata positif covid-19 saat ini terus meningkat,” kata Khofifah, Senin sore.
Pelaksanaan rapid test massal Jatim juga dilakukan pada klaster baru dan hasil temuan tracing. Sehingga hal ini akan memperbanyak tes pada warga Jatim yang dideteksi positif COVID-19.
Rapid test massal dilakukan secara masif di Jatim hingga hari ini dan masih terus berlangsung. Tes massal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Kota serta juga oleh Tim Covid-19 Hunter.
Sedangkan untuk jumlah warga Jatim yang sudah dites melalui swab adalah dengan sudah dilakukan tes swab PCR ada sebanyak 83.851 spesimen. Positivity rate dari dari yang tes PCR Jatim ada sebanyak 27 persen dari seluruh sampel yang diperiksa.
Proporsi kumulatif spesimen Jatim mencapai 2.099 per juta penduduk. Hal tersebut sebagaimana data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.
Untuk mendukung upaya testing, laboratorium untuk uji spesimen, khususnya yang tes PCR, juga terus ditambah.
“Sampai saat ini kita sudah punya 27 laboratorium pemeriksaan PCR. Jumlahnya terus meningkat karena sebelumnya ada 11 titik lab. Dan selain itu kita juga ada 17 laboratorium yang dighnakan untuk uji spesimen menggunakan TCM,” tegas Khofifah.
Dengan jumlah laboratorium untuk tes yang kian meningkat diiring dengan tes yang kian masif maka akan mempercepat proses tes spesimen dan hasil semakin cepat diketahui. Otomatis dengan kondisi tersebut penanganan bisa segera dilaksanakan.
Menurut Khofifah dengan tes yang kian masif maka jumlah kasus yang ditemukan tentu semakin bertambah. Namun hal tersebut juga dibarengi dengan penyiapan sistem kuratif dan penanganannya.
Seperti saat ini Jawa Timur telah memiliki one gate referral system atau sistem rujukan utama untuk pelayanan kuratif.
Sebanyak 99 rumah sakit rujukan penanganan covid-19 direncanakan terintegrasi di sistem ini. Meski di tahap awal ini sudah ada sebanyak 31 rumah sakit di Surabaya Raya yang terintergrasi.
“Evakuasi yang cepat, penanganan yang cepat dan tepat maka otomatis mempercepat kesembuhan,” tegas Khofifah.
Angka kesembuhan ini menjadi satu capaian yang patut diapresiasi di Jatim, dimana dalam lima hari berturut-turut, Jatim menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang angka kesembuhan secara nasional.
Bertuturut turut dalam lima hari terakhir angka tambahan pasien sembuh Jatim yaitu hari Senin (13/7/2020) sebanyak 268 orang, Minggu (12/7/2020) sebanyak 268, Sabtu (11/7/2020) sebanyak 318 orang, Jumat (10/7/2020) sebanyak 234 orang, dan Kamis (9/7/2020) sebanyak 263 orang.
“Kami terus berupaya dan optimis bahwa angka kesembuhan covid-19 di Jatim yang terus meningkat ini bisa membuat Jatim segera melalui masa darurat pandemi sesuai dengan instruksi Pak Presiden,” pungkas Khofifah.
Sebagaimana ramai diberitakan Presiden Joko Widodo meminta agar 3T, yaitu testing, tracing dan treatment dilakukan masif di delapan provinsi.
Yakni, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan dan juga Papua. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi Senin (13/7/2020) di Istana Negara saat membuka ratas perkembangan penanganan covid-19.