Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 12 Juli 2020: Sembuh Tembus 3395, Total Covid-19 7092
Berikut Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 12 Juli 2020: Pasien Sembuh Tembus 3395, Total COVID-19 Mencapai 7092
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Minggu(12/7/2020), menunjukkan kenaikan jumlah pasien sembuh dan pasien positif COVID-19.
Melansir dari laman infocovid19.jatimprov.go.id, update virus corona di Surabaya mengalami penambahan pasien sembuh sebanyak 75 orang.
Sehingga pasien sembuh COVID-19 di Kota Surabaya kini totalnya tembus menjadi 3395 orang.
Jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Surabaya juga bertambah sebanyak 210 orang.
Total kasus virus corona di Kota Surabaya kini menjadi 7092 kasus.
Melansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, Surabaya Timur masih menjadi wilayah di Surabaya dengan total kasus tertinggi.
Sebanyak 2184 pasien berasal dari Surabaya Timur.
Selain dari Surabaya Timur, Surabaya Selatan memiliki total 1574 pasien, kemudian 1339 pasien berada di Surabaya Utara.
Berikut tabel persebaran kasus virus corona atau COVID-19 di Kota Surabaya hari ini, Minggu (12/7/2020).

Update virus corona di Jatim masih konsisten sebagai penyumbang kasus COVID-19 harian cukup tinggi di Indonesia.
Terbaru, Jawa Timur mendapatkan tambahan 444 kasus baru.
Penambahan tertinggi terjadi di Surabaya dengan tambahan 210 kasus baru, disusul Sidoarjo dengan tambahan 66 kasus baru.
Total kasus virus corona di Jatim saat ini mencapai 16123 kasus.
Dari 16123 kasus, sebanyak 8296 pasien sedang menjalani masa perawatan, 6338 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 1222 pasien telah dinyatakan meninggal dunia..
Penambahan 444 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah : +1 KAB. BANGKALAN,+10 KAB. BLITAR,+8 KAB. BOJONEGORO,+1 KAB. BONDOWOSO,+30 KAB. GRESIK,+1 KAB. JEMBER,+17 KAB. JOMBANG,+3 KAB. KEDIRI,+4 KAB. LAMONGAN,+2 KAB. LUMAJANG,+6 KAB. MALANG,+13 KAB. NGANJUK,+3 KAB. PAMEKASAN,+13 KAB. PASURUAN,+4 KAB. PONOROGO,+2 KAB. PROBOLINGGO,+66 KAB. SIDOARJO,+4 KAB. SUMENEP,+3 KAB. TRENGGALEK,+14 KOTA BATU,+2 KOTA BLITAR,+4 KOTA KEDIRI,+1 KOTA MADIUN,+3 KOTA MALANG,+14 KOTA MOJOKERTO,+5 KOTA PASURUAN,+210 KOTA SURABAYA.
Pasien sembuh COVID-19 di Jawa Timur juga meningkat cukup tinggi sebanyak 207 orang, yakni dari wilayah: +1 KAB. BANGKALAN,+1 KAB. BLITAR,+31 KAB. GRESIK,+1 KAB. JEMBER,+15 KAB. JOMBANG,+4 KAB. MALANG,+2 KAB. NGANJUK,+9 KAB. PAMEKASAN,+2 KAB. PASURUAN,+54 KAB. SIDOARJO,+3 KAB. SITUBONDO,+2 KAB. SUMENEP,+2 KOTA BLITAR,+2 KOTA MALANG,+2 KOTA PASURUAN,+1 KOTA PROBOLINGGO,+75 KOTA SURABAYA.
Berikut peta persebaran kasus virus corona atau COVID-19 di Jawa Timur hari ini, Minggu 12 Juli 2020.

Lacak Kasus Covid-19, Pemkot Surabaya akan Manfaatkan Tracing Digital
Pemkot Surabaya saat ini tengah memikirkan rencana pemanfaatan teknologi dalam upaya tracing covid-19 di Kota Pahlawan.
Rencana ini sedang digodok dan disiapkan oleh Pemkot Surabaya.
"Kalau itu terjadi, artinya kita bisa lebih cepat lagi," kata Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Sabtu (11/7/2020).
Nantinya, itu akan berbentuk semacam aplikasi handphone yang memanfaatkan teknologi GPS.
Baik warga atau orang yang tinggal di Surabaya dapat memanfaatkan aplikasi tersebut.
Dari aplikasi online itu dapat dilihat pergerakan seseorang.
Atau jika kebetulan dalam satu lokasi tertentu ada orang yang terkonfirmasi positif, orang sekelilingnya nanti akan menerima notifikasi.

Pemberitahuannya dia harus menjalani isolasi mandiri.
"Sehingga kalau ada kasus positif di satu tempat, kita bisa tracing dia bergerak di mana selama 14 hari terakhir.
Nah di titik kerumunan itu kita bisa tahu orang di situ siapa saja," kata WS, sapaan akrab Whisnu Sakti Buana.
Menurut WS, saat ini aplikasi tersebut sedang dibahas dan dimatangkan.
Jika sudah dirasa sempurna, sudah diuji coba maka akan dilaunching ke publik.
Diharapkan, dengan penggunaan aplikasi itu tracing di Surabaya akan semakin massif lagi.
Aplikasi ini juga diharapkan nantinya akan membantu pola tracing yang dipakai di Surabaya.
Seperti diketahui, tracing di Surabaya saat ini terus ditingkatkan.
Tak hanya dari tim Puskesmas. Namun juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Satgas dari Pemkot Surabaya.
Penjualan Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19 Alami Penurunan
Sementara itu, sejumlah penjual hewan kurban mulai bermunculan di Kota Surabaya.
Momen tersebut sangat dinantikan para penjual hewan kurban untuk panen keuntungan.
Meski terjadi pandemi Covid 19, para pedagang hewan kurban ini tetap optimistis hewan ternak yang dijualnya akan habis.
Satu di antaranya yaitu Deni Setiawan (30).
Ia mengatakan, pandemi Covid-19 membuat pesanan hewan kurban miliknya mengalami penurunan.
Jika tahun lalu, dirinya bisa menyiapkan 100 ekor sapi, tetapi tahun ini dirinya hanya menyiapkan 64 ekor sapi.
“Tahun kemarin stoknya sampai 100 ekor dan laku hampir 80 persennya. Saat ini sudah laku 30 ekor sapi yang kami stok sekitar 64 ekor,” katanya di lahan samping Gedung Juang 45, Surabaya, Sabtu (11/7/2020).

Deni mengaku, meski mengalami penurunan penjualan hingga 30 persen, tak membuat harga hewan kurban mengalami kenaikan.
“Relatif tetap harganya, sekitar Rp 15-40 juta tergantung jenis sapi dan bobotnya,” lanjutnya.
Kebanyakan, hewan ternak kurban miliknya didatangkan langsung dari Madura, Babat, Lamongan, Gresik dan Tuban dengan jenis madura, PO, limosin, simental dan pegon.
Dalam segi kesehatan, Lanjutnya, semua hewan ternak kurban yang dijualnya telah mengantongi surat sehat dari dokter hewan. (Yusron Naufal/Mayang Essa/Putra Dewangga/Surya.co.id)