Sambang Kampung
Menengok Produksi Tempe Asal RT 2 RW 2 Medokan Semampir Surabaya
Sudah 18 tahun Pujiati memproduksi tempe dari rumahnya di Medokan Semampir Surabaya. Meski gagal berkali-kali, dia tetap konsisten.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Eben Haezer Panca
Setelah itu dibersihkan sampai benar-benar bersih lalu direbus, kemudian ditunggu sampai dingin. Selanjutnya baru proses fermentasi atau diberi ragi.
"Tempe saya benar-benar bersih, oleh karena itu tidak cepat busuk. Kadang kalau beli di pasar, kan ada yang cepat busuk, itu karena tidak bersih," papar Pujiati.
Tempat produksinya juga kerap dikunjungi oleh tamu yang datang ke kampung.
"Tamu yang datang ke kampung tidak sekadar dikasih lihat suasana saja, tapi juga diajak, istilahnya diberi edukasi, misalnya tentang cara membuat tempe," ungkap Rina, salah seorang warga sekaligus Sie Pemuda RT 2 RW 2 Medokan Semampir.
Tidak hanya tempe produksi Pujiati, tamu juga berkesempatan melihat proses pembuatan produk kampung yang lain mulai dari minuman herbal, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun, dan sebagainya.
"Jadi orang ke sini tidak hanya dikasih tahu, tapi juga dilihatkan proses bikinnya seperti apa," imbuh Rini.