Pemprov Jatim
Masih Ada 5 Dokter PPDS Unair Surabaya yang Menjalani Perawatan Karena Terpapar Virus Corona
Dikatakan Direktur RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, bahwa ada banyak faktor tenaga kesehatan bisa tertular Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Direktur RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi menyampaikan bela sungkawa atas gugurnya dr Putri Wulan Sukmawati, dokter yang tengah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), akibat terpapar virus Corona atau covid-19.
Meski begitu, ditegaskan Joni, bahwa almarhumah dr Putri Wulan Sukmawati yang meninggal pada Minggu (6/7/2020), selama ini tidak ditugaskan untuk melayani dan merawat pasien Covid-19 secara langsung di ruang isolasi khusus (RIK).
Namun, karena banyaknya OTG, dimungkinkan dr Putri Wulan Sukmawati terpapar dari pasien lain atau terpapar dari OTG.
“Beliau tidak ditugaskan di RIK. Tapi beliau kan juga melayani pasien lain. Sekarang ini OTG kan banyak, oleh sebab itu protokol kesehatan dalam menggunakan alat pelindung diri terus kita perketat di rumah sakit. Tapi di luar masyarakat juga harus disiplin protokol kesehatan,” kata Joni, Senin (6/7/2020).
Selain diketahui terpapar Covid-19, almarhumah dr Putri juga diketahui memiliki komorbid. Sehingga resiko dampak infeksi covid-19 menjadi lebih tinggi.
Setelah dirawat 20 hari di rumah sakit kondisinya mengalami drop, hingga akhirnya dr Putri meninggal di usianya 33 tahun.
Saat ini di RSUD dr Seotomo merawat 1 orang mahasiswa dokter PPDS yang juga terpapar Covid-19.
Selain itu dokter PPDS yang terpapar Covid-19 sebanyak 4 orang juga diketahui sedang menjalani perawatan di RS Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
“Sekarang kami merawat satu orang PPDS dan di RSUA ada empat orang PPDS. Kan muternya PPDS di dua rumah sakit ini memang. Sekarang mereka yang sedang menjalani perawatan karena terpapar Covid-19, dalam kondisi baik,” tegas Joni.
Dikatakan Joni, bahwa ada banyak faktor tenaga kesehatan bisa tertular Covid-19. Pertama adalah semakin banyaknya jumlah kasus, maka probabilitas penularan akan semakin bertambah.
Sebab pasien covid-19 tidak seperti pasien biasa. Pasien dengan covid-19 membutuhkan proses diagnosa khusus, membutuhkan penapisan, membutuhkan pemeriksaan laboratorium dan juga banyak lagi penindakan yang membutuhkan kontak langsung dengan nakes. Sehingga risiko penularan memang tinggi.
“Oleh sebab itu penegakan protokol harus benar-benar dilakukan. Protokolnya ada, setiap RS sudah bikin protokol. Kedisiplinan kita semua menjadi kunci baik saat memakai APD, saat melayani dan bahkan saat melepas. Kalau kita melepas APD seenaknya bisa tertular dan menularkan ke orang lain,” tegas Joni.
Sebagaimana diketahui, Dokter Putri Wulan Sukmawati tengah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Anak meninggal dunia akibat Covid-19.
Kepergian dokter berusia 33 tahun ini mendapat penghormatan rekan se-profesi di halaman FK Unair, Senin (6/7/2020).
Kepergian dr Putri Wulan Sukmawati menambah daftar panjang dokter yang meninggal karena terpapar Covid-19.
Sebelumnya dr Berkatnu Indrawan Janguk, dr Boedhi Harsono, dr Miftah Fawzy Sarengat (PPDS FK Unair), dr I S Tjahyadi dan dr Arief Basuki telah lebih dulu gugur karena Covid-19.