Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 2 Juli 2020: Positif Covid-19 Tembus 12.321, Sembuh 4391
Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) Kamis (2/7/2020) pagi. Jatim tak lagi menjadi penyumbang kasus harian tertinggi.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Simak update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) Kamis (2/7/2020) pagi
Kali ini, Jawa Timur tidak menjadi penyumbang tambahan kasus positif vorus corona (COVID-19) tertinggi di Indonesia.
Pasalnya, dari data terbaru menunjukkan adanya penurunan penambahan kasus positif COVID-19 cukup signifikan di Jawa Timur.
Jika sebelumnya Jawa Timur mendapati lonjakan hingga 330 kasus pada Selasa (30/6/2020), data terkini menunjukkan penambahan 185 kasus baru.
Tidak hanya itu, kabar baik lainnya yakni pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh terus bertambah.
Serta tren penambahan kasus COVID-19 di perkampungan Surabaya dinilai telah mengalami penurunan.
Langsung saja, berikut update virus corona di Surabaya dan Jatim selengkapnya.
1. Update Virus Corona di Surabaya

Masih sama seperti sebelumnya, Surabaya menjadi wilayah di Jawa Tmur dengan penambahan kasus positif COVID-19 tertinggi.
Dari tambahan 185 kasus baru di Jawa Timur, 156 di antaranya terjadi di Surabaya, seperti dilansir dari laman infocovid-19.jatimprov.go.id.
Penambahan kasus ini menjadikan total kasus virus corona di Surabaya menembus 5971 kasus.
Sementara itu, ada kabar baik lainnya, di mana jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 118 kasus.
Dengan demikian, rincian kasus COVID-19 di Surabaya menjadi 2964 pasien sedang dalam masa perawatan dan 2543 pasien dinyatakan sembuh.
Sedangkan 464 pasien dinyatakan telah meninggal dunia.
Tidak sampai di situ, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan tren penambahan kasus di perkampungan telah menurun.
Namun, penambahan kasus di perumahan elit masih terbilang tinggi.
2. Update Virus Corona di Jatim

Kabar baik, dari data terbaru penambahan kasus COVID-19 di Indonesia, Jawa Timur kali ini tidak menjadi penyumbang kasus harian tertinggi.
Sebelumnya, pada Selasa (30/6/2020) Jatim sempat mendapatkan ledakan kasus baru sebanyak 330 kasus.
Namun, data terbaru menunjukkan Jatim mengalami penurunan kasus dengan catatan tambahan sebanyak 185 kasus.
Tercatat, data terkini kasus Virus Corona di Jatim telah mencapai 12.321 kasus.
Rincian dari total kasus ini adalah sebanyak 6885 pasien menjalani masa perawatan, 4391 pasien sembuh, dan 950 pasien meninggal dunia.
Meski tak jadi provinsi dengan tambahan kasus tertinggi, Jatim masih tercatat sebagai provinsi dengan total kasus terbanyak di Indonesia.
Sementara itu, dalam data sebaran kasus Corona di Jatim mencatatkan total kasus tertinggi berada di Surabaya, diikuti oleh Sidoarjo, dan Gresik.
3. Risma: 90% Penambahan Kasus COVID-19 di Surabaya dari Perumahan Elit

Tren penambahan kasus COVID-19 di Surabaya beralih ke warga yang berada di perumahan elit. Sedangkan tren kasus di perkampungan turun.
Bahkan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut, saat ini sekitar 90 persen penambahan kasus COVID-19 terjadi di perumahan elit Kota Surabaya.
"Jadi kenaikan kemarin itu rata-rata menengah ke atas," kata Risma, panggilan Tri Rismaharini saat ditemui di FK Unair Surabaya, Selasa (30/6/2020).
Keadaan itu justru berbanding terbalik dengan tren sebelumnya, dimana tingginya kasus COVID-19 di Surabaya banyak ditemukan di kawasan perkampungan.
Di perkampungan, saat ini relatif turun dan terus ditekan utamanya dengan adanya kampung tangguh berbasis RW.
Namun, saat ini justru virus global ini banyak terjadi di perumahan mewah yang dihuni oleh warga dengan ekonomi menengah keatas.
Meskipun belum disebut kawasan perumahan mana yang banyak ditemukan kasus COVID-19 itu.
Risma yang juga Ketua Gugus Tugas itu mengaku masih menyelidiki mengapa hal itu terjadi. Ada beberapa indikasi yang ditemukan dari hasil tracing yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19Surabaya.
Diantaranya terkait mobilitas warga tersebut. Sebab ada kemungkinan lantaran dari luar negeri maupun dari daerah lain luar Kota Surabaya.
"Karena kemarin kita cocokkan ada yang satu orang ternyata dia perjalanan dari luar negeri," terang Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Kemudian, Risma mengungkapkan pihaknya sedang mengembangkan tracing lebih detail lagi. Upaya pelacakan juga diteruskan hingga ke lingkungan pekerjaan dan lain sebagainya.
Selain itu, jajaran Camat juga diperintahkan untuk menyebar salinan Perwali yang sebelumnya dikeluarkan untuk dibagikan tiap rumah agar protokol kesehatan diperhatikan.
"Mungkin karena yang kampung itu turun jadi dia kelihatan (tingginya)," terang Risma.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, pihaknya juga bersama jajaran Muspika Kecamatan setempat, langsung memberikan surat ke rumah yang bersangkutan agar segera melakukan isolasi. Tentunya, nanti juga bakal dilakukan pengawasan intensif.
Selain itu, juga dibujuk agar bagaimana caranya bisa diisolasi secara khusus. Di Asrama Haji misalnya, yang diperuntukkan untuk pasien OTG.
Itu agar bisa dipisahkan dan tidak menulari anggota keluarganya yang lain.
"Memang kami mencoba untuk komunikasi, bagaimana caranya, keluar dari rumah tersebut agar tidak menularkan ke anggota keluarganya," kata Febri.