Sepekan Setelah Instruksi Jokowi, Kasus Covid-19 di Jatim Belum Menurun Tapi Angka Kesembuhan Naik

Sepekan setelah presiden Jokowi memberi waktu 2 minggu untuk menurunkan angka kasus covid-19 di Jatim, ternyata belum ada hasil yang signifikan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
Setpres/Agus Suparto
Presiden Jokowi memimpin Rakor dengan Gugus Tugas se-Jatim melalui video conference di Gedung Negara Grahadi, Kamis (25/6/2020). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sepekan setelah turunnya instruksi khusus dari Presiden Jokowi, angka kasus covid-19 di Jawa Timur belum juga menurun. Meski demikian, tingkat kesembuhan mengalami kenaikan. 

Per hari ini, angka kesembuhan pasien covid-19 di Jawa Timur mencapai 35,86 persen. Dari total 12.245 warga Jatim yang terinfeksi covid-19 sudah sebanyak 4.391 kasus yang berhasil disembuhkan.

“Dari tingkat kesembuhan, setiap hari secara persentatif kita naik terus. Sekarang angka kesembuhan pasien covid-19 Jatim sudah mencapai 35,86 persen,” kata Khofifah, Kamis (2/7/2020).

Per hari kemarin, kesembuhan kasus ada tambahan sebanyak 192 orang. Menurut Khofifah, Hal ini menunjukkan bahwa semangat untuk penanganan covid-19 di Jatim terus dimaksimalkan.

Sedangkan untuk angka kasus meninggal, dikatakan Khofifah bahwa saat ini Pemprov Jatim bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim serta dibantu dengan Pangkogabwilhan II tengah berusaha untuk menurunkan fatality rate kasus covid-19 Jatim.

Dimana saat ini update terakhir angka fatality rate Jatim ada di angka 7,76 persen. Dari keseluruhan kasus ada sebanyak 950 orang warga Jatim yang meninggal karena covid-19. Dengan pertambahan terakhir kemarin ada sebanyak 22 orang yang meninggal dunia.

“Kita sedang berupaya keras menurunkan fatality ratenya. Maka yang sedang kita tata adalah melalui one gate system untuk memilah rumah sakit mana yang kita khususkan untuk merawat pasien dengan kondisi ringan sampai sedang, dan mana rumah sakit yang merawat pasien dengan kondisi berat hingga sangat berat,” kata Khofifah.

Pengendalian fatality rate melalui penataan rumah sakit ini dilakukan Pemprov Jatim bersama koordinasi dengan Pangkogabwilhan II.

Ini penting menurut Khofifah karena korelasinya ada pada fokus penanganan dari nakes dan juga perlindungan agar tidak semakin banyak nakes yang terpapar covid-19.

Pembagian pasien dan penataan tersebut dilihat dari beberapa aspek. Mulai jumlah tenaga kesehatannya, dokternya, alat kesehatannya, bed, juga ventilator.

“Hari ini juga akan datang kembali sebanyak 200 bed lagi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura. Ini akan menjadi bagian penguatan untuk penanganan kasus covid-19 di Jatim,” kata Khofifah.

Sementara itu dari jumlah pertambahan kasus baru harian di Jatim memang belum menunjukkan tren yang menurun. Pertambahan kasus baru di Jatim selalu di atas jumlah 100 orang. Bahkan kemarin jumlah kasus baru mencapai 316.

Jumlah kasus baru masih disumbang dari Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Per hari ini attack rate kasus covid-19 di Surabaya masih terus naik. Kini attack rate kasus covid-19 Surabaya naik lagi di angka 195 per 100.000 penduduk. Sedangkan attck rate Surabaya Rata ada di angka 119,8.

Sedangkan untuk angka kesembuhan kasus di Surabaya memang terbilang tinggi yaitu 47,6 persen. Namun angka fatality rate atau angka kematiannya juga tinggi yaitu 7,7 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved