SBMPTN 2020
Alasan Risma Wajibkan Peserta UTBK SBMPTN 2020 Rapid Test, Ini Keluhan Orangtua di Surabaya
Berikut ini alasan Pemkot Surabaya di bawah Wali Kota Tri Rismaharini atau Risma mewajibkan semua peserta UTBK SBMPTN 2020 menjalani rapid test.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Tri Mulyono
"Kalau anak-anak tes kan diam di tempat, mereka juga nggak jalan-jalan kayak di mal.
Kok sampai disuruh rapid tes juga.
Ini saya sudah menyiapkan masker sampai face shield kalau nanti butuh," pungkasnya.
Sementara itu, Humas Universitas Airlangga, Dr Suko Widodomengungkapkan ketentuan dari Wali Kota Surabaya tersebut baru diterima pihaknya siang ini.
Untuk itu pihaknya sedang menyiapkan publikasi terkait aturanPemkot Surabaya itu dengan berbagai media agar sampai ke peserta UTBK.
"Kami berharap peserta UTBK bisa menjalani tes dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan pihak Pemerintah Kota Surabaya.
Meski sebetulnya pihak panitia telah menyiapkan tata cara penyelenggaraan UTBK sesuai protap kesehatan," ungkapnya.
Selain itu, panitia juga telah menyiapkan sejumlah sarana untuk pencegahan.
Seperti saat peserta masuk kawasan kampus langsung dilakukan pengukuran suhu. Jika lolos, peserta baru diizinkan masuk ke gedung tes.
"Di sana wajib cuci tangan yang sarananya telah disiapkan.
Kemudian masuk ruangan diatur dengan berjarak, lalu diukur suhu tubuhnya. Setelah lolos, diberi sarung tangan," lanjut Suko.
Upaya physical distancing juga dilakukan dengan membatasi kapasitas ruangan.
Satu ruangan besar hanya berisi 15 sampai 20 peserta.
Dan masing masing peserta berjarak minimal 1,5 meter.
"Panitia juga menyediakan tim dokter dan mobil ambulans," tegasnya.
UTBK 2020 dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama diselenggarakan pada 5 Juli hingga 14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20 Juli hingga 29 Juli 2020. (*)