Siap Hadapi Teror KKB Papua, Ribuan TNI-Polri Siaga dan Dapat Tambahan Pasukan, Berikut 4 Faktanya

Hari ini, Rabu 1 Juli 2020, ribuan pasukan gabungan TNI-Polri sudah bersiap menghadapi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau KKB Papua.

Kolase capture Antara dan IST/Tribun Manado
Ilustrasi: Siap Hadapi Teror KKB Papua, Ribuan TNI-Polri Siaga dan Dapat Tambahan Pasukan 

TPNPB adalah sayap militer dari OPM.

TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971 di Markas Victoria.

Pembentukan TPNPB adalah Tentara Papua Barat berdasarkan Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang ditetapkan 1971 pada Bab V bagian Pertahanan dan Keamanan.

Sejak 2012 melalui reformasih TPN, Jenderal. Goliath Tabuni diangkat menjadi Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

KKB Papua tembak mati dan mutilasi warga sipil

Teror keji KKB Papua yang terbaru adalah mereka menembak mati warga sipil pada Jumat (29/5/2020).

Tak hanya menembak mati, KKB Papua ternyata juga memutilasi jasad korbannya.

Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto angkat bicara dan menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.

Seperti diketahui, warga sipil bernama Yunus Sani ditembak mati KKB Papua di Jalan Trans Papua Magataga (perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai)

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'KKB Bunuh Petani dan Memutilasinya, Potongan Tubuh Korban Ditemukan Pastur Terbungkus Karung'

Yunus Sani, warga asli Papua yang berprofesi sebagai petani menjadi korban pembunuhan oleh KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Pria berusia 40 tahun itu dibunuh dengan cara sadis. Ia ditembak, lalu jasadnya dimutilasi dan dibungkus dalam sebuah karung.

Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.

"KKB Papua OPM seakan menebar virus mencabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Papua, ini sangat biadab dan tentu tidak benar," kata Kolonel Cpl Eko Daryanto melalui keterangan resminya pada Sabtu (6/6/2020).

Eko menjelaskan, kronologinya bermula saat Pastur Gereja Mbegulo, Bapak Niko Wakey tengah mengantar anaknya dari Enarotali menuju Kampung Mbegulo. 

Saat menempuh perjalanan di Kampung Megataga Distrik Wandai, ia mendengar tembakan kurang lebih sebanyak delapan kali.

Setelah suara tembakan berhenti, KKB Papua turun dari Kampung Megataga dan langsung menghampiri Bapak Niko Wakey. Mereka menyampaikan informasi telah membunuh Yunus. 

Mendengar informasi tersebut, Bapak Niko Wakey langsung mencari keberadaan Yunus.

"Korban Yunus Sani telah dibungkus dengan karung oleh KKB Papua OPM," ujar Eko.

Eko menilai tindakan KKB Papua sebagai perilaku biadab. Apapun alasannya, tidak dibenarkan tindakan penembakan dan mutilasi warga sipil di Papua. 

Bukan kali ini saja KKB terus meneror. Menurut catatan Eko, dalam kurun waktu 21 dan 30 Mei 2020, KKB Papua telah melancarkan aksinya di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Kedua aksi tersebut mengakibatkan dua orang tewas dan satu orang mengalami luka berat.

Sementara itu, Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, menyebut kedua kejadian tersebut dilakukan oleh kelompok yang sama.

Dari hasil pelacakan yang dilakukan aparat, pihak yang membunuh tersebut merupakan KKB Papua pimpinan militer Murib yang bermarkas di Kabupaten Puncak.

"Ini kelompok Militer Murib, itu mereka kelompok Puncak Jaya, Timika dan Paniai, itu mereka masih satu kelompok, itu satu lajur," ujar Dax.

Dax menuturkan, kelompok militer Murib merupakan bagian dari kelompok TPN OPM dengan pimpinan tertingginya adalah Goliat Tabuni.

Namun, di bawah Goliat Tabuni, masih ada sosok Lekagak Telenggen yang ditunjuk sebagai pemimpin operasi.

"Itu pemimpinnya Goliat Tabuni dan panglima operasinya Lekagak Telenggen," kata Dax.

Ia meyakini, kelompok yang berulah di Intan Jaya berbeda dengan kelompok yang meneror Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Hanya, mereka berada dalam satu rantai komando Lekagak Telenggen.

"Ini tim yang berbeda dengan komando yang sama, mereka tidak ikut ke Tembagapura," kata Dax.

Dax menuturkan, keberadaan KKB Papua di Intan Jaya bukan untuk menetap, namun hanya wilayah perlintasan.

Menurut dia, rute perjalanan KKB Papua pimpinan militer Murib adalah Puncak-Intan Jaya-Mimika. Karenanya, ia meyakini kelompok tersebut akan selalu bergerak.

"Kami terima informasi kalau mereka mau buat pos di Wandai (Intan Jaya), tapi saya rasa mereka tidak akan ngepos dan tetap akan mobile," kata Dax.(Laksa Mahendra/Dhias Suwandi/Putra Dewangga/Antara dan Kompas/Surya.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved