Virus Corona di Surabaya
Benarkah Risma Mainkan Playing Victim saat Sujud di Kaki Dokter? Ini Kata Ketua DPRD Surabaya
Benarkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma bermain korban (playing victim) saat sujud di kaki dokter?
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Tri Mulyono
Menanggapi hal itu, Risma mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim seperti RSUD Dr Soetomo karena persoalan wewenang.
Bahkan, Risma menyebut bantuan APD untuk RSUD Dr Soetomo ditolak.
Risma juga sempat menawarkan ruang isolasi yang masih kosong di RS Husada Utama yang difasilitasi Pemkot Surabaya.
Menurut Adi, penanganan Covid-19 di Surabaya sudah berjalan baik, meski dalam sejumlah sisi perlu ditingkatkan.
Upaya rapid test, tracing, dan treatment dilakukan dengan terintegrasi.
”Semakin banyak tes, semakin kita bongkar fenomena gunung es Covid-19, lalu diperkuat tracing-nya dan treatment-nya.
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya termasuk yang tertinggi. Hanya saja, itu tidak cukup. Semua harus kompak taat protokol, karena disiplin adalah vaksin terefektif dari Covid-19,” urai Adi.
Sebelumnya Wakil Ketua DPW Nasdem Jawa Timur Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vinsensius Awey ikut bersuara menanggapi aksi sujud Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kepada seorang dokter dari RSUD dr Soetomo Surabaya.
Menurut Awey, sapaan akrabnya, bersujudnya Tri Rismaharini menunjukan ketidakmampuannya dalam menertibkan warganya agar patuh untuk menjalankan protokol kesehatan.
Namun bisa juga, Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini ingin menunjukan kepada publik bahwa seakan akan pengelola RSUD dr Soetomo sangat kejam dan bertindak tidak adil terhadap warga Kota Surabaya karena berkali kali menolak untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Risma.
"Kalau tujuannya adalah yang ke 2 maka ini sangat berbahaya karena dapat menyesatkan penggiringan opini dari hal yang benar bisa menjadi tidak benar dan sebaliknya," kata Awey, Selasa (30/6/2020).
Padahal jika merujuk data yang ia dapatkan RSUD dr Soetomo perhari ini telah dihuni oleh 79% pasien ber KTP Surabaya.
Untuk itu lah Awey mempertanyakan tujuan Risma menangis dan bersujud di hadapan dr Sudarsono.
"Kalau RS Soetomo bertindak diskriminatif terhadap warga kota Surabaya, boleh lah Wali Kota bersujud berkali kali dan meminta belas kasihan," lanjutnya.
Awey juga menjelaskan jika RSUD dr Soetomo merupakan milik Pemprov Jawa Timur yang melayani 38 kota / kabupaten se Jawa Timur.