Sambang Kampung
Warga RT 2 RW 3 Ketintang Surabaya Gelar Bimbel Gratis, Ada Kegiatan Bermain Sampai Mengaji
Setiap Kamis malam, balai RW 3 kelurahan Ketintang, Surabaya, ramai dikunjungi anak-anak yang hendak mengikuti bimbel gratis.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Setiap Kamis malam, Balai RW 3 Kelurahan Ketintang Surabaya biasanya ramai dikunjungi anak-anak.
Ada yang belajar bersama, ada juga yang membaca buku dan ngobrol atau bermain dengan teman-temannya. Kegiatan itu mereka lakukan saat mengikuti Bimbingan belajar secara gratis.
Ketua RT 2 RW 3 Ketintang Surabaya, Andry Herdianto menyampaikan, kampungnya memang menyediakan layanan bimbingan belajar secara gratis.
Tidak hanya anak-anak dari RT 2, anak-anak dari RT lain di RW 3 juga ikut belajar bersama.
"Bimbel ini kami mulai sejak tahun 2015. Waktu itu, teman-teman karang taruna di RT mengusulkan ide untuk bikin bimbel tapi gratis," katanya.
Awalnya, peserta yang ikut hanya lima anak. Seiring berjalannya waktu, mulai banyak yang bergabung. Saat ini dari 63 daftar nama yang tergabung, yang aktif 15 sampai 30 anak.
"Yang mengajar dari karang taruna sendiri. Dibantu sama ibu-ibu. Kalau yang SMP, mengajari anak-anak lain yang masih TK sampai SD," kata Andry.
Kegiatan bimbel tersebut juga dikombinasikan dengan kegiatan yang lain, mulai dari bermain, mengaji, membaca buku, dan sebagainya.
"Selain program Ayo Sinau Rek, kami juga ada Ayo ke TBM Rek, Ayo Mengaji yang mendatangkan ustadz, dan lain-lain supaya anak-anak tidak bosan," terangnya.
Dalam sebulan, katanya, ada empat kali bimbel. Programnya pun dilakukan bergantian, misalnya Ayo Sinau digabung dengan Ayo ke TBM, Ayo Sinau digabung dengan Ayo Ngaji, dan sebagainya.
"Ada lima item yang dijalankan, jadi belajar digabung sama kegiatan yang lain. Kegiatannya setiap hari Kamis jam 7 sampai 9 malam. Tapi sementara ini diliburkan karena covid-19," terang Andry.
Ia mengatakan kegiatan bimbel gratis ini didasari untuk membantu warga yang secara ekonomi kurang mampu.
"Beberapa orang kan nggak bisa ngelesin anaknya. Dengan bimbel ini anak-anak mereka bisa les secara gratis. Kalau yang kelas 6, nanti diberi yang lebih privat," ia menuturkan.
Lanjutnya, pihaknya aktif menggerakkan anak-anak kampung dalam berbagai kegiatan. Menurutnya, potensi anak-anak harus dioptimalkan.
Tinggalkan Gagdet, Mainkan Permainan Tradisional
Selama belajar, anak-anak dilarang memainkan ponsel. Hal ini bertujuan untuk menurunkan kecanduan anak-anak terhadap gadget.
Nunuk Hidayani, anggota PKK RT 2 RW 3 Ketintang menambahkan, anak-anak diperkenalkan kembali dengan permainan tradisional yang kini mulai banyak dilupakan.
"Permainannya banyak sekali, ada engkle, gobak sodor, pokoknya permainan zaman dahulu. Anak-anak kelihatan senang, jadi kenal permainan yang seperti ini," katanya.
Keseruan belajar dan bermain juga dirasakan Aufaarelia, salah satu peserta yang kini ikut mengajar bimbel gratis.
"Di sini anak-anak bisa belajar sambil kumpul sama bermain. Paling seru belajar sambil bermain. Ada juga edukasi misalnya tentang pengolahan minyak jelantah. Kalau nggak ada corona, pas Ramadan kemarin ada Pondok Romadhon," paparnya.
Menurutnya, bimbel tersebut sangat membantu. Terutama bagi keluarga dengan ekonomi ke bawah.
"Dulu awalnya pesertanya cuma sedikit. Lama-kelamaan jadi banyak. Senang belajar di sana," tandasnya.