FAKTA LENGKAP Dokter Madura Gugur di Surabaya karena Covid-19, ini Kronologi dan Pesannya yang Viral

Berikut rangkuman fakta lengkap tentang dokter asal Sampang Madura yang gugur karena COVID-19 setelah dirawat di Kota Surabaya.

Kolase Instagram Dinkes Kabupaten Sampang dan surya.co.id/tony hermawan
Deny Dwi Yuniarto, Dokter Madura yang Gugur di Surabaya karena Covid-19 

SURYA.co.id - Berikut rangkuman fakta lengkap tentang dokter asal Sampang Madura yang gugur karena COVID-19 setelah dirawat di Kota Surabaya.

Dokter asal Madura itu bernama Deny Dwi Yuniarto.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan mengungkapkan kronologi Deny Dwi Yuniarto gugur karena virus corona.

Di samping itu, sebelum mneinggal dunia, dokter Deny Dwi Yuniarto sempat membagikan pesan menyentuh dan menjadi viral.

Kisah Dokter Madura Berakhir Pilu di Surabaya karena Covid-19, Nasib Ayah-Ibu serta Anak dan Istri

Pesan menyentuh dokter Deny Dwi Yuniarto itu dibagikan kepada rekan sejawatnya saat sudah dirujuk ke Surabaya.

Berikut rangkuman fakta lengkap tentang Deny Dwi Yuniarto, dokter Madura yang gugur karena COVID-19.

1. Kronologi dokter Deny gugur

Plt. Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, Almarhum dr. Deni terjangkit virus corona setelah melakukan pemeriksaan secara mandiri bersama istrinya di salah satu Rumah Sakit Kabupaten Pamekasan pada 10 Juni 2020.

Kemudian pada 13 Juni 2020 melakukan perawatan di Rumah Sakit Unair Surabaya.

"Setelah menjalankan perawatan dua hari, pada Senin pagi almarhum meninggal sehingga, dipulangkan ke tempat tinggalnya untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan covid-19," ujarnya kepada TribunMadura.com.

Agus Mulyadi menuturkan, selesai melakukan pemeriksaan di RS Pamekasan, istrinya  berinisial E (32) sebagai dokter di Puskesmas Robetal juga terkonfirmasi positif covid-19.

Sehingga langsung dilakukan isolasi di RSUD  dr. Mohammad Zyn Sampang.

"Tapi hari ini diberangkatkan ke salah satu RS di Surabaya,"  terangnya.

2. Kondisi rekan sejawatnya

Dokter Deny Dwi Yuniarto yang gugur terpapar covid-19, Senin (15/6/2020). Begini kondisi rekan sejawatnya.
Dokter Deny Dwi Yuniarto yang gugur terpapar covid-19, Senin (15/6/2020). Begini kondisi rekan sejawatnya. (Instagram Dinkes Kabupaten Sampang)

Setelah dokter Deny gugur dan istrinya dinyatakan positif Covid, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Madura telah melakukan rapid tes terhadap sejumlah tenaga medis di Puskesmas Tambelangan dan Robatal. 

Seperti diketahui, selama ini dokter Deny bertugas di Puskesmas Tambelangan sedangkan istrinya berdinas di Puskesmas Robatal. 

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan dengan adanya salah satu dokter berstatus positif di dua puskesmas itu, pihaknya melakukan rapid tes terhadap semua pegawai di masing-masing puskesmas.

Di setiap UPT puskesmas ada sekitar 60 sampai 65 tenaga medis sehingga, jumlah keseluruhan yang di rapid tes pada dua puskesmas lebih dari 100 orang.

"Kami merapid tes semua tenaga medis di Puskesmas Tambelangan dan Puskesmas Robatal secara merata," ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (16/6/2020).

Ia menambahkan, untuk hasil rapid tes hanya ada tujuh tenaga kesehatan reaktif dari Puskesmas Robatal.

"Sedangkan untuk Puskesmas Tambelangan semuanya non reaktif," ucap Agus Mulyadi.

Mengetahui hal itu, dari tujuh tenaga kesehatan tersebut akan dilakukan uji swab yang dijadwalkan pada 18 Juni 2020.

"Mudah-mudahan hasilnya nanti negatif," harapnya.

Gugus Tugas Covid-19 Sampang juga melakukan penutupan pelayanan di dua Puskesmas itu sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Penutupan pelayanan dilakukan mulai kemarin dan akan berjalan selama 7 hari, sehingga hari Senin pekan depan akan buka kembali.

3. Orangtuanya juga meninggal karena Covid-19

Meninggalnya dokter Deny menambah duka bagi keluarganya.

Sebab, sebelumnya orangtua dokter Deny juga meninggal karena terpapar covid-19.

Tiga hari sebelum dokter Deny, ibu kandungnya juga meninggal dunia karena diserang Covid-19.

Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung dokter Deny yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).

Saat ini, istri almarhum dokter Deny bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

4. Pesan menyentuh dokter Deny viral

Pesan menyentuh Dokter Deny Dwi Yuniarto sebelum gugur terinfeksi virus corona (covid-19) viral di media sosial.

Pesan menyentuh Dokter Deny Dwi Yuniarto itu dibagikan kepada rekan sejawatnya saat sudah dirujuk ke Surabaya. 

Di antaranya kepada Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang.

Catatan itu kemudian menjadi pesan berantai.

"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".

Menurut Agus, pesan itu menjadi peringatan bahwa tenaga medis dalam menangani Covid-19 tidak membutuhkan pujian dan sanjungan.

Tenaga medis rela mengorbankan hidupnya demi menangani corona.

Selain itu, pesan dokter Deny mengingatkan bahwa corona nyata adanya, bukan mengada-ada karena korbannya keluarga dokter sendiri.

"Pesan lainnya dari dr D bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak seperti nasib dr D," ungkap Agus Suryantono dikutip dari kompas.com, Senin (15/6/2020).

5. Ada dokter lain bernasib sama

Ucapan duka keluarga besar IDI Jatim untuk dua dokter di Madura.
Ucapan duka keluarga besar IDI Jatim untuk dua dokter di Madura. (surya.co.id/tony hermawan)

Selain Dokter Deny, ada dokter lain dari Madura yang meninggal dalam status PDP Covido-19, yakni dr H Dibyo Hardianto.

Dokter Hardianto, tutup usia dengan memiliki gejala klinis yang mengarah pada positif virus corona.

"Jadi memang satu sdh terkonfrim yang satu swabnya belum keluar tapi gejala klinis mengarah ke Covid-19," kata Sutrisno saat dihubungi, Senin (15/6/2020).

Lebih lanjut, kata Sutrisno, tiga hari lalu, kedua dokter sempat menjalani perawatan intensif. Ia pun menduga dua dokter tersebut bisa terpapar karena keduanya setiap hari berhubungan dengan pasien penderita Covid-19.

"Kan setiap hari dua dokter itu memberi pelayanan pasien Covid-19. Otomatis selama memberi pelayanan itu mereka tertular," ucapnya.

Belakangan, dokter dikabarkan banyak yang tertular Covid-19 setelah menangani pasien positif. Saat ini di Jatim sudah ada 57 orang. Bahkan yang meninggal sudah 8 jiwa.

Saat disinggung apa penyebabnya, Sutrisno mengatakan bahwa, transmisi penularan di Jatim masih dinilai masih terlampau tinggi. 

"Memang tingkat kematian di Jatim tinggi sekitar 8,3 persen. Artinya transmisi lokal di level masyarakat itu masih banyak. Kita tidak lihat kan ada orang tanpa gejala atau gejala ringan, sedang masih banyak dan itu mereka beredar sehingga menularkan kemana-mana juga.

Jadi kalau masyarakat tidak protokol kesehatan penularan tambah tinggi jadi makin banyak mengalir ke rumah sakit dan itu yang bikin tenaga kesehatan makin kewalahan," jelasnya.

Dalam mengurangi tingkat risiko penularan, Sutrisno berharap di masa transisi new normal, ia berharap semua pihak di lapisan masyarakat menjadi pioner untuk mengajarkan gaya hidup bersih.

"Artinya apapun konsepnya selama orang masih tidak patuh protokol ya tetap virus akan tetap berpindah. Jadi sekarang protokol itu sudah saatnya bergeser misalnya di tingkat RT/RW, Kecamatan, pemilik pabrik, mal, sekolah, pesantren harus jadi pioner untuk mengawasi agar setiap anggotanya disiplin menjalankan protokol yang ditetapkan," tutupnya.(Tony Hermawan/Hanggara Pratama/Putra Dewangga/Tribun Madura/Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved