Mayat Wanita Dalam Kardus
Isi Mayat dalam Kardus di Lidah Kulon Surabaya adalah Wanita 26 Tahun, Telapak Kaki Kanan Dibakar
Penemuan mayat dalam kardus di Jalan Lidah Kulo RT 03 RW 02 No 20, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020) siang membuah heboh warga
SURYA.co.id, Surabaya - Penemuan mayat dalam kardus di Jalan Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020) siang membuah heboh warga. Mayat itu diketahui seorang wanita berinisial M, berusia 26 tahun.
mayat dalam kardus itu diketahui berlumuran darah saat ditemukan warga
Kardus itu sendiri berukuran sangat besar, seperti yang biasa dipergunakan untuk pelindung kulkas 1 pintu.
mayat dalam kardus itu berada di dalam kamar.
"Di dalam kamar itu. Darahnya banyak," ujar Reni Agustiawan, warga di sekitar lokasi.
Reni Agustiawan menambahkan mayat dalam kardus berinisial M itu diketahui masih mengenakan pakaian saat pertama kali ditemukan warga.
• 4 FAKTA Terapis Pijat Plus-plus Dihabisi Sebelum Layani Pelanggan, Kronologi dan Identitas Korban
• IDENTITAS Mayat Dalam Kardus di Surabaya, Wanita Terapis Pijat Plus-plus, Dibunuh karena Tarif
• Penyebab Cewek Tukang Pijat Dibunuh di Surabaya, Mayat Dimasukkan Kardus, Polisi Singgung Plus-plus

Di leher wanita itu juga terlihat bekas tusukan. "Darahnya banyak keluar, di bagian leher, seperti kena pisau," tambah dia.
Bapak empat anak itu, menambahkan para tetangga atau warga sekitar mengetahui temuan mayat itu sekira pukul 09.00 WIB.
Ada dugaan kalau M itu dibunuh di dalam kamar yang tak jauh dari lokasi temuan.
Menurut keterangan banyak warga wanita bernasib nahas itu merupakan seorang tukang pijat.
Bapak empat anak itu menduga, terapis wanita itu sering menerima jasa terapis panggilan.
"Tukang pijet surabaya, rumah (asli, red) katanya daerah (Surabaya Barat) kawasan SCTV kono lho," ujarnya pada awak media di lokasi.
• FAKTA TERBARU Mayat Dalam Kardus di Surabaya, Saksi: Darahnya Mengalir Sampai ke Lantai
• Wanita Panggilan di Lidah Kulon Surabaya Dibunuh Sebelum Layani Pijat Plus-plus, Cekcok Soal Tarif
Dibunuh Pelanggan
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran membenarkan tewasnya M karena dibunuh.
Polisi juga menduga motif pembunuhan perempuan yang berprofesi sebagai tukang pijat panggilan karena tawaran layanan jasa plus-plus yang tak sesuai kesepakatan.
"Korban tukang pijat panggilan," kata Sudamiran.
"Ketika mau melayani plus-plus tak cocok tarif (tarif pijat plus-plus, red) sehingga terjadi cekcok berujung pembunuhan tersebut," kata Sudamiran, Rabu (17/6/2020).
Hasil olah TKP, di tubuh M terdapat beberapa luka tusuk dan sayatan benda tajam.
"Empat luka di leher bawah telinga, akibat benda tajam."
"Kemudian luka jari tangan kiri benda tajam dan telapak kaki kanan luka bakar," tambah Sudamiran.
Lantas siapa pembunuh M itu? Ada dugaan orang dekat.
Yang pasti, jenasah M kini sudah dievakuasi oleh petugas menggunakan ambulan ke kamar mayat RSU Dr Soetomo sekira pukul 14.30 WIB.
Kasus Lain di Surabaya
Sebelum pembunuhan ini, kasus yang nyaris serupa pernah terjadi di Surabaya pada 22 April 2020 lalu.
Ketika itu warga dibuat heboh dengan temuan wanita dengan kondisi nyaris telanjang ditemukan bersimbah darah dekat lift lantai 8 Apartemen Puncak Permai Tower A Surabaya.
Wanita yang diketahui berinisial IPS (36) asal Karangroto, Kecamatan Genuk, Semarang, Jateng.
IPS ditemukan dengan kondisi luka sayat benda tajam yang cukup panjang dan dalam.
Ketika ditemukan pertama kali oleh petugas apartemen, kondisi korban tergeletak dengan posisi miring tepat di depan lift apartemen.
Korban hanya mengenakan pakaian dalam wanita setelan atasan hitam dan celana dalam merah. Bercak darah yang ada di sekitar korban kondisinya sudah sedikit mengering.

Ketika olah TKP berlangsung, petugas menemukan ceceran darah dari unit apartemen yang disewa korban di kamar 857 hingga tempat penemuan korban tergeletak di depan service lift lantai 8.
Tergeletaknya korban di depan lift ditengarai akan turun untuk minta pertolongan. Namun kondiainya lemah dan meninggal di lokasi.
"Dugaan sementara korban sempat berjalan keluar unit sampai akhirnya kehabisan darah di depan service lift," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran yang memimpin olah TKP.
Petugas yang masuk ke apartemen yang ditinggali korban, ada puntung rokok dan bekas potongan rambut. Potongan rambut itu ditengarai milik korban saat benda tajam yang dipakai menyayat leher korban mengenai rambut.
Di lokasi, petugas juga menemukan beberapa barang bukti lain seperti celana jeans biru, jaket warna merah, dompet korban, handuk dan bekas kaleng susu kemasan 250 ml.
Kini petugas koordinasi dengan pihak apartemen untuk melihat CCTV. Pasalnya, dari rekaman yang ada akan diketahui, siapa orang yang masuk dan keluar di kamar apartemen korban.
"Masih kami selidiki. Mudah-mudahan cepat terungkap," terangnya.
Sesuai keterangan yang diperoleh polisi, korban menyewa unit apartemen yang letaknya sekitar enam meter dari lobby service lift lantai 8 Apartemen Puncak Permai Tower A.
Korban menempati unit apartemen itu sejak 3 April 2020 hingga sebulan ke depan yang habis 3 Mei 2020.
"Korban ini bukan pemilik unit, melainkan hanya menyewa unit apartemen tersebut, selama satu bulan," terang AKBP Sudamiran.
(Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin/SURYA.co.id)