Virus Corona di Pamekasan
Antisipasi Paparan Covid-19, Wartawan di Kabupaten Pamekasan Jalani Rapid Test
Dalam rapid tes yang diberi waktu selama dua jam, mulai pukul 08.00 – 10.00, hanya 21 wartawan yang menjalani tes.
Penulis: Muchsin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Meninggalnya seorang wartawan Pamekasan, Bambang Winarno (65), yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, mendapat respon dari Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, dengan memberikan layanan rapid test gratis bagi wartawan yang bertugas di Kabupaten Pamekasan, Jumat (12/6/2020).
Dari sekitar 200 wartawan, baik media cetak, online, radio dan eletronik, yang difasilitasi untuk melakukan rapid test yang datang hanya 21 wartawan.
Padahal, sehari sebelumnya, Kamis (11/6/2020), di beberapa grup wartawan, sejumlah wartawan mengusulkan kepada Pemkab Pamekasan, agar wartawan difasilitasi untuk lakukan rapid tes, mengingat kinerjanya bertemu banyak orang dan narasumber dari berbagai kalangan, sehingga rentan terhadap paparan Covid-19.
Bupati Pamekasan lalu meminta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Sigit Priyono, menghubungi Dinkes Pamekasan, untuk melakukan rapid tes terhadap seluruh wartawan di Pamekasan.
Semula lokasi rapid test khusus wartawan akan ditempatkan di gedung Islamic Centre, namun karena kondisinya kurang memungkinkan, dipindah ke Gedung Pemuda, Jl Kabupaten, sebelah timur lapangan Ronggo Sukowati, Pamekasan.
Dalam rapid tes yang diberi waktu selama dua jam, mulai pukul 08.00 – 10.00, hanya 21 wartawan yang menjalani tes.
Dari 21 wartawan itu, salah seorang di antaranya dinyatakan reaktif.
Namun identitas wartawan yang reaktif itu, masih dirahasiakan karena akan ditindaklanjuti kepada yang bersangkutan untuk isolasi mandiri di rumah dan dilakukan pengambilan swab.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pamekasan, dr Nanang Suyanto, mengatakan rapid tes terhadap wartawan di Pamekasan merupakan perintah bupati, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan wartawan.
Nanang Suyanto berharap, rapid tes yang digelar ini setidaknya sejak dini wartawan bisa mengetahui kondisi kesehatannya dan cepat terantisipasi, bila hasil rapid tes ini dinyatakan reaktif.
Dan seorang wartawan yang hasilnya reaktif tadi, ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab.
“Kita juga berharap rapid tes yang disediakan pemkab melalui dinkes ini dimanfaatkan. Kkami menyediakan empat meja dan 100 lebih alat rapid tes. Tapi sayang, yang datang hanya sebanyak 21 wartawan yang memanfaatkannya,” papar Nanang Suyanto.
