Virus Corona di Jatim
PSBB Surabaya Raya Berakhir, Jatim Sumbang Covid-19 Terbanyak, Ini Kata Khofifah dan Risma
Saat PSBB Surabaya Raya berakhir, hari ini Rabu 10 Juni 2020, Jawa Timur (Jatim) kembali sumbang kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Pemkab Gresik kini sedang menyongsong masa transisi new normal life.
3. Alasan Tak Memperpanjang PSBB
Sebelumnya, setelah rapat panjang terkait kelanjutan pemberlakuan PSBB Surabaya Raya, akhirnya tiga kepala daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan juga Kabupaten Gresik, menyepakati PSBB tidak diperpanjang.
PSBB tidak diperpanjang dan akan dilanjutkan dengan masuk masa transisi menuju new normal. Masa transisi Surabaya Raya diputuskan akan diberlakukan selama 14 hari.
Tiga Pemda Surabaya Raya menyusun aturan Perbup dan Perwali yang akan menjadi dasar untuk penerapan transisi menuju new normal di kawasan Surabaya Raya.
“Tadi ibu gubernur dan Forkopimda Jawa Timur sudah rapat dan sebelumnya kemarin malam kita juga sudah diskusikan teknis untuk menyusun aturan yang menjadi dasar pengambilan keputusan apakah PSBB apakah akan dilanjut atau tidak.
Namun yang jelas dalam Pergub tentang perpanjangan PSBB terakhir, dituliskan bahwa PSBB dilakukan hingga 8 Juni 2020, maka artinya per hari ini PSBB sudah selesai,” kata Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Senin (8/6/2020).
PSBB Surabaya Raya III meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma dalam paparannya menyatakan selama PSBB Surabaya, banyak warga susah mencari makan.
Untuk itulah dirinya meminta Gubernur Khofifah tak memperpanjang PSBB Surabaya Raya.
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mempertimbangkan faktor psikologi masyarakatnya sehingga meminta PSBB Sidoarjo diakhiri.
Sedangkan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengusulkan new normal life dengan disiplin Penegakan Protokol Kesehatan (PPK) sebagai pengganti PSBB Gresik.
PSBB Surabaya Raya tidak diperpanjang dan akan dilanjutkan dengan masuk masa transisi menuju new normal.
Masa transisi new normal Surabaya Raya diputuskan akan diberlakukan selama 14 hari.
“Kita sudah putuskan masa transisi akan dilakukan selama 14 hari. Besok aturannya di bahas,” tegas Heru.
Malam ini dan besok tiga pemda Surabaya Raya akan menyusun aturan perbup dan perwali yang akan menjadi dasar untuk penerapan transisi menuju new normal di kawasan Surabaya Raya.
“Perwali dan perbup yang disusun malam ini dan besok itu ruhnya adalah masa transisi. Besok kita fix-kan perwali dan perbup yang lebih teknis, tapi ruhnya adalah masa transisi,” kata Heru.
Termasuk penandatanganan pakta integritas antara Forkopimda Jatim bersama tiga pemda Surabaya Raya juga akan dilakukan besok hari Selasa 9 Juni 2020 sebagai acuan terukur menuju pemenuhan kriteria WHO untuk new normal.
4. Zona Merah Tinggal 11 Daerah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kabar gembira, zona merah Covid-19 di Jawa Timur terus menurun.
Ini adalah kabar menyejukkan di tengah-tengah kasus Covid-19 atau virus Corona di Jatim yang masih tinggi.
Zona merah atau daerah yang berisiko tinggi atau bahaya penularan Covid-19 atau virus Corona Jatim terus menurun.
Per hari ini, Rabu (10/6/2020), zona merah Jawa Timur tinggal tersisa 11 daerah saja.
Padahal sebelumnya 38 kabupaten Kota Jatim sudah merah seluruhnya.
Namun kini status zona merah mulai menurun sehingga menyisakan hanya 11 daerah saja yang statusnya berisiko tinggi penularan Covid-19.
Sebelas daerah tersebut, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Jombang, Malang, Sidoarjo, Situbondo, Bojonegoro, Pasuruan, Tuban, Lamongan, Kota mojokerto, Kota batu, Kediri, dan Mojokerto.
Sedangkan yang masuk zona kuning ada lima kabupaten kota. Kelima kabupaten itu, Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar.
Lima daerah ini masuk dalam kawasan berisiko rendah penularan Covid-19.
Sementara itu, 22 Kabupaten/Kota lainnya berstatus zona orange atau resiko sedang. Yaitu Kabupaten Sampang, Kota Probolinggo, Bondowoso, Madiun, Blitar, Jember, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Pacitan, Kota Madiun.
"Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (10/6/2020).
Khofifah menerangkan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, Resiko Kenaikan Kasus Covid-19 terbagi menjadi empat. Zona merah (Resiko Tinggi), zona orange (Resiko Sedang), zona kuning (Resiko Rendah) dan zona hijau (Tidak Terdampak).
Jatim sendiri, lanjut Khofifah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19. Ada kenaikan di beberapa daerah sebaliknya juga ada penurunan bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut- turut sehingga statusnya menjadi kuning atau resiko rendah.
Begitu juga dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol. Sementara angka kesembuhan secara prosentatif terus mengalami peningkatan.
"Kapasitas rumah sakit rujukan di beberapa daerah di Jatim pun relatif mencukupi bahkan di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun dan Ngawi jumlah bed yang tersedia masih lebih," kata Khofifah.
Akan tetapi ia mengakui bahwa ada beberapa daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah bednya masih belum mencukupi. Dalam waktu sepekan ke depan jika kedisiplinan meningkat kurva di Jatim bisa semakin melandai bahkan menurun.
"Sehingga harapan kita bersama seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru (new normal)," ujarnya.
Khofifah mengatakan, zonasi covid ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan.
Jika itu terjadi, lanjut Khofifah, maka bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Ini yang harus kita hindari.
"Tetap waspada, disiplin, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama," pungkasnya. (Fatimatuz Zahro/Yusron Naufal Putra/Sugiyono/Abdullah Faqih/ TribunJatim.com/Surya.co.id)