Driver Ojol Tewas Dijambret

IDENTITAS Jambret yang Tewaskan Cewek Driver Ojol Surabaya dan Kepastian Jenazah Positif Covid-19

Identitas penjambret yang menewaskan cewek driver ojol berinisial DAW (39) akhirnya terungkap. Gernyata sosoknya masih remaja tapi kejahatannya tinggi

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Musahadah
istimewa
Zainal Arifin (19), jambret yang tewaskan cewek driver ojol Surabaya akhirnya tertangkap. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Identitas jambret yang menewaskan cewek driver ojol Surabaya berinisial DAW akhirnya terungkap.

Driver ojol DAW tewas saat dijambret di kawasan Darmo Harapan, Surabaya, dan meninggal pada Minggu (7/6/2020) malam. 

Kabar tewasnya driver ojol ini menjadi ramai setelah diketahui bahwa driver ojol ini positif covid-19. 

Berikut fakta-fakta terbaru: 

1. Ditangkap saat beraksi serupa 

Jambret yang menewaskan driver ojol diketahui bernama Zainal Arifin (19) warga Donowati  IVB/50 Surabaya.

Zainal ditangkap saat melakukan aksi penjambretan di Raya Sukomanunggal, Senin (8/6/2020) malam dengan korban bernama Masita.

Saat itu, Zainal sempat berhasil membawa tas milik korban dan tertangkap usai motornya mogok di depan portal kampung Simo Jawar Surabaya.

"Tersangka saat kejadian terkahir itu melakukan aksi di Sukomanunggal. Pakai kotor sarana Satria Fu hitam tanpa nopol," terang Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Iptu Hadi Ismanto, Rabu (10/6/2020).

Zainal ditangkap saat warga ada yang curiga, pelaku ini bawa motor kecepatan tinggi dan menenteng tas dengan tali terputus.

Saat hendak pulang kerumah, salah satu portal kampung itu ditutup.

Pelaku akhirnya putar balik tapi motornya mogok.

"Akhirnya motor ditinggal dan kami yang dapat laporan melakukan pengintaian. Saat kembali ke portal itu baru kami tangkap," beber Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Iptu Hadi Ismanto, Rabu (10/6/2020).

2. Remaja tapi sepak terjangnya tinggi

Zainal Arifin (19), jambret yang tewaskan cewek driver ojol Surabaya akhirnya tertangkap.
Zainal Arifin (19), jambret yang tewaskan cewek driver ojol Surabaya akhirnya tertangkap. (istimewa)

Setelah diinterogasi dan pengembangan, Zainal yang semula tak mengakui jumlah kejahatan jalanan yang dilakukannya tak berkutik setelah polisi menunjukkan data dan bukti.

Ia pun mengaku telah menjambret di empat TKP sebelumnya, diantaranya satu TKP Darmo Harapan yang mengakibatkan korban bernama DAW meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit.

"Awalnya tidak mengakui. Butuh waktu dua hari kami lakukan pengembangan. Lalu saat kami dapatkan petunjuk dan alat bukti, tersangka mengaku kalau yang korban sempat terjatuh dan meninggal itu gara-gara aksinya," tambah Hadi.

Saat beraksi di Jalan Darmo Harapan, Zainal tak mengenakan motor Satria hitam sebagai sarana.

Tersangka menggunakan motor Vario putih yang kini tengah dalam pencarian polisi.

"Motor Vario itu hasil penggelapan, saat ini masih dalam pencarian kami karena dititipkan ke temannya yang juga kabur," tandas Hadi.

3. Korban positif covid-19

Fakta ojol wanita di Surabaya positif COVID-19 diungkap Ggus Tugas Pemprov Jatim. Paru-paru ojol wanita itu tenggelam dalam air.
Fakta ojol wanita di Surabaya positif COVID-19 diungkap Ggus Tugas Pemprov Jatim. Paru-paru ojol wanita itu tenggelam dalam air. (Kolase SURYA.co.id/Sofyan Arif Candra)

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS memastikan driver ojek online (Ojol) wanita berinisial DAW yang menjadi korban jambret di kawasan Darmo Harapan, Surabaya, dan meninggal pada Minggu (7/6/2020) malam, positif Covid-19.

Joni menjelaskan, pasien tersebut awalnya dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.

"Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan ketat yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan, walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif," kata Joni, Selasa (9/6/2020) kemarin.

Setelah itu, pasien tersebut dilakukan CT scan atau foto torax, hasilnya ada infeksi paru-paru yang dikenal sebagai Ground-glass opacities (GGO).

"Menunjukkan bahwa paru-parunya itu tenggelam dalam air," lanjut Joni.

Setelah itu pasien tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien beresiko tinggi terpapar Covid-19 sehingga diputuskan untuk dilakukan tes swab.

"Swabnya ini perlu waktu. Dari hasil rapidnya test negatif, ada GGO, ada panas dan kecelakaan. Sembari menunggu (hasil tes swab) ternyata semakin berat sesaknya. Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang, red). Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19 nya, tapi kami di RSUD dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," papar Joni.

Setelah hasil swab-nya keluar, pasien tersebut positif Covid-19.

"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan nonreaktif. Berarti imunitas nya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," pungkasnya.

4. Tracing keluarga korban

Kondisi Sepeda Motor Driver Ojol Wanita Daru Ardya Setelah menjadi korban penjambretan di Surabaya, Minggu (7/6/2020) malam
Kondisi Sepeda Motor Driver Ojol Wanita Daru Ardya Setelah menjadi korban penjambretan di Surabaya, Minggu (7/6/2020) malam (Istimewa)

Setelah mendapati hasil positif covid-19, Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Paruliankata Pesta mengaku, pihaknya akan melakukan tracing bagi keluarga DAW.

"Tentu akan kami lakukan upaya itu (tracing). Ini sebagai upaya antisipasi penularan," ucapnya.

Namun saat ditanya kapan tindakan tersebut akan dilakukan, Pesta enggan menjawab lebih detail.

"Boleh ditanyakan ke Dinas kesehatan Kota Surabaya," tutup Pesta.

Diberitakan sebelumnya, ratusan ojol mendatangi ruang jenazah RSUD dr Soetomo setelah mendapat kabar dari keluarga DAW jika mengalami kendala saat jenazah yang bersangkutan akan dibawa pulang ke rumah duka.

Jenazah DAW yang sudah dinyatakan sebagai PDP, pihak rumah sakit mengharapkan pasien tersebut dikebumikan dengan menerapkan protokol Covid-19.

Namun hal itu menjadi polemik, pihak keluarga dan ratusan rekan ojol menganggap diagnosa rumah sakit terhadap DAW sebagai PDP adalah keliru.

Mereka meminta agar jenazah DAW tetap dikebumikan di dengan tata cara pemakaman yang normal pada umumnya, tanpa mengikuti panduan protokol kesehatan.

Detik-detik Pria Surabaya Nyangkut Besi Gardu Listrik Tegangan Tinggi Dipicu Burung, Begini Nasibnya

KRONOLOGI Jet Tempur Sukhoi Su-30 China Dicegat F-16 Taiwan, Sebelumnya Kirim Pesawat Pembom

Alasan Dishub Tuban Tambah Starting Grid di Tiga Titik saat Pandemi Covid-19

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved