Pilwali Surabaya 2020

Turun Tangan Maju Wali Kota, Machfud Arifin Punya Tekad Besar Benahi Surabaya

Pencalonan Machfud Arifin sebagai Wali Kota Surabaya mendapat beragam respons dari sejumlah pakar.

Editor: Cak Sur
Istimewa
Machfud Arifin saat mengobrol dengan tukang becak di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pencalonan Machfud Arifin sebagai Wali Kota Surabaya mendapat beragam respons dari sejumlah pakar.

Seperti yang diungkapkan oleh pengamat politik Surokim Abdussalam, ia menilai pencalonan Machfud adalah bentuk keseriusannya dalam membenahi Kota Surabaya.

Surokim mengaku sempat kaget mengetahui kabar pencalonan Machfud di Pilwali Surabaya.

Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) itu mengatakan jika seharusnya Machfud layak mendapatkan kelas yang lebih tinggi dibanding menjadi wali kota.

"Beliau mantan Kapolda ya, selama ini wali kota atau bupati job-nya kolonel. Tapi ini sekelas jenderal bintang dua mau turun gunung. Itu menunjukkan kalau Pak Machfud sangat serius," kata Surokim.

Dekan di fakultas FISIB Universitas Trunojoyo Madura itu juga melihat jika Machfud punya nilai lebih untuk memimpin Surabaya.

Surokim menilai jika Machfud sudah berpengalaman akan kondisi geografis Surabaya.

"Karena memang Pak Machfud pernah menjadi Kapolda Jawa Timur, beliau pasti menguasai teritorial Surabaya. Beliau tau betul situasi Kamtibmas dan geopolitiknya. Karena sudah berpengalaman, beliau pasti tau apa yang dibutuhkan Surabaya," kata Surokim.

Surokim mengatakan, Machfud juga diuntungkan dengan banyaknya tokoh-tokoh publik Surabaya yang mendukungnya. Hal tersebut bisa menambah elektabilitas dari pria yang akrab disapa Cak Machfud itu.

"Tentu cukup berpengaruh, di Surabaya masih ada pemilih tradisional. Bisa dilihat dari partai yang punya basis ketokohan seperti PKB, PPP dan PKS. Di Surabaya masih banyak basis pemilih yang dipengaruhi oleh tokoh," ujar Surokim.

Meskipun tidak begitu dominan, kata Surokim. Tapi tokoh-tokoh di belakang Machfud seperti mantan menteri BUMN Dahlan Iskan, para kiai-kiai serta habib cukup berpengaruh untuk menarik suara masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved