Update PSBB Surabaya Raya Tahap 3: Polda Razia Warkop dan Cara Unik Warga Jetis Kulon saat PSBB
Update PSBB Surabaya Raya tahap 3 diawali Tim gabungan Polda Jatim, satpol PP, ormas dan mahasiswa razia warkop
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Petugas juga menempelkan stiker berisi imbauan PSBB dan protokol pencegahan, yang dilakukan oleh anggota Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Jatim.
"Menempelkan stiker tentang Protokol Pencegahan Covod-19 di dinding warkop tersebut. Selain itu, petugas juga membagikan masker kepada pembeli yang tidak memakai masker," ujar mantan Kapolres Purwakarta itu.
Trunoyudo menambahkan, petugas tak henti-hentinya mengampanyekan protokol pencegahan Covid-19.
Mulai dari mendisiplinkan diri mencuci tangan, menjaga jarak (physical distancing), memakai masker saat bepergian ke luar rumah, dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar rumah (stay at home).
"Para pembeli juga diberi edukasi tentang bahaya Covid-19, pemberlakuan jam malam atau batas waktu beraktivitas di luar rumah selama PSBB," katanya.
Para pedagang atau penjual makanan, lanjut Trunoyudo, diimbau untuk melayani pembelian dengan dibungkus (take away).
"Tidak beroperasi jualan lebih dari pukul 21.00 WIB dan hanya melayani pembeli dengan cara dibungkus untuk dibawa pulang," jelasnya.
Selain menyampaikan imbauan, petugas juga mendata para pengunjung warkop atau toko makanan cepat saji.
Petugas menyita KTP warga yang masih melanggar aturan jalam malam dalam PSBB Surabaya Raya.
"Petugas dari Satpol PP juga memeriksa KTP kepada pemilik warkop dan pengunjung kemudian menyitanya, juga menghimbau kepada pemilik warkop agar tidak mengulangi lagi, jika masih tetap melanggar akan dikenakan sanksi penyegelan tempat jualan dan mencabut izin usaha," tandasnya.
2. Meski PSBB, Warga Jetis Kulon Surabaya Tak Menutup Akses di Kampung

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak lantas membuat warga Jetis Kulon Gang X di wilayah RT 11 RW 4 Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, menutup akses di kampungnya.
Pasalnya, gang ini menjadi penghubung bagi warga dari RT lain. Untuk itu, upaya pencegahan terus dilakukan pengurus kampung.
Ketua RT 11, Joko Purwanto mengungkapkan, selama ini pihaknya sudah rutin melakukan penyemprotan desinfektan di rumah warga dengan dana swadaya, dibantu petugas kelurahan.
"Kami juga membeli thermo gun dan secara rutin melakukan pengecekan kesehatan pada warga di tiap rumah setiap dua minggu sekali," ujarnya.