Biodata Letda Anong, Penerbang Cantik yang Ikut Salurkan Beras untuk Warga Terdampak Covid-19
Berikut profil dan biodata Letda Anong, penerbang cantik yang ikut salurkan beras untuk warga di Sungkung, Kalbar, yang terdampak virus corona
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Letda Cpn (K) Alberta Injilia atau Anong, penerbang cantik yang ikut salurkan beras untuk warga di wilayah Sungkung, Kalimantan Barat.
Profil dan biodata Letda Anong menjadi sorotan setelah ia ikut dalam operasi pendistribusian beras bantuan untuk masyarakat terdampak virus corona atau COVID-19 di daerah tersebut.
Letda Anong lahir di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau pada tanggal 14 September 1996.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Mengenal Letda Anong Penerbang Helikopter Cantik Ikut Operasi Salurkan Beras ke Pedalaman Kalimantan'
Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Arkadius Ardi dan Sopianita.
Letda Anong merupakan Perwira Penerbang II Flight Helikopter Serang Skadron-12/Serbu Waytuba yang saat ini sedang melaksanakan BKO di Kodam XII Tanjungpura.
Ia ikut membantu penyaluran logistik dalam rangka mendukung Kodal Pangdam XII Tanjungpura dan dorongan logistik operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat.
Saat ditemui di sela kegiatannya mempersiapkan helikopter di Pos Entikong, Anong mengatakan saat ini dirinya bersama Kapten Cpn Fadli Akbar Sirait serta enam orang kru helikopter lainnya ditugaskan untuk membantu pendistribusian beras bantuan ke wilayah Sungkung yang merupakan daerah sulit diakses dengan transportasi darat.
Perempuan lulus Akmil tahun 2018 tersebut mengaku bangga bisa melaksanakan tugas dalam kegiatan pendistribusian beras bantuan oleh Kodam XII Tanjungpura untuk warga terdampak Covid-19 di daerah Sungkung.
"Ini merupakan salah satu tugas kemanusiaan, apalagi saya yang asli Kalimantan Barat tentunya juga tidak ingin melihat saudara-saudara saya di pedalaman memgalami kesulitan di tengah pandemi ini," kata Anong dalam keterangan Puspen TNI yang diunggah di akun Instagram resmi Puspen TNI, @puspentni, Senin (1/6/2020).
Perempuan lulusan SMA Taruna Bumi Khatulistiwa Kubu Raya tersebut mengatakan tugas yang diembannya merupakan panggilan negara yang wajib dilakukannya.
Sebelumnya diberitakan, Kodam XII Tanjungpura berhasil mendistribusikan sebanyak tiga ton beras bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ke wilayah Sungkung, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Senin (1/6/2020).
Kapendam XII Tanjungpura Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe mengatakan beras bantuan tersebut diangkut menggunakan helikopter Bell 412 yang mendarat tepatnya di lapangan Dusun Senoleng, Desa Sungkung 3.
Dalimunthe mengatakan beras bantuan tersebut sebelumnya diangkut dari Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif R 641/Bru di Kecamatan Entikong, Kabupaten Kalimantan Barat dengan menggunakan helikopter karena sulitnya akses transportasi ke wilayah Sungkung.
"Hari ini helikopter terbang sebanyak lima kali. Dalam setiap shorty helikopter mampu mengangkut sebanyak 600 Kg atau 60 karung beras," kata Dalimunthe dalam keterangan Puspen TNI yang diunggah di akun Instagram resmi Puspen TNI, @puspentni, pada Senin (1/6/2020).
Dalimunthe mengatakan masih ada 3.920 kilogram beras bantuan yang akan didistribusikan.
Ia mengatakan Kodam XII/Tanjungpura akan terus berupaya maksimal membantu Pemprov Kalimantan Barat dengan mendistribusikan seluruh beras bantuan untuk masyarakat terdampak covid-19 di wilayah Sungkung.
"Semoga cuaca besok bagus sehingga kita bisa melanjutkan distribusi beras bantuan," ujar Dalimunthe.
Letda Ajeng Penerbang Pesawat Tempur Wanita Pertama TNI AU
Sosok penerbang cantik lain yang juga tak kalah jadi sorotan adalah Letda Ajeng.
Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti merupakan penerbang pesawat tempur wanita pertama TNI AU.
Biodata Letda Ajeng menjadi sorotan baru-baru ini setelah ia resmi wisuda dari Sekolah Penerbang TNI AU ke-97 pada Senin (18/5/2020) kemarin.
Dalam wisuda tersebut, Letda Ajeng merupakan wanita pertama yang menjadi penerbang pesawat tempur.
Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Letda Ajeng, Perempuan Pertama di TNI AU yang Menjadi Pilot Pesawat Tempur', Letda Ajeng memiliki nama lengkap Ajeng Tresna Dwi Wijayanti.
Putri dari Kolonel Sus Prayitno dan Wiwi Sundari ini lahir di Jakarta, 25 September 1995.
Letda Ajeng merupakan perwira lulusan AAU tahun 2018.
Letda Ajeng akan memulai pengabdiannya di Skadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Magetan.
Di sana ia bertugas mengoperasikan pesawat tempur supersonik T50 Golden Eagle.
Letda Ajeng mengungkapkan, dirinya memiliki tekad yang bulat untuk menjadi penerbang pesawat tempur karena para instrukturnya memberikan motivasi yang besar setelah melihat kemampuan fisik, psikis, dan bakat terbangnya yang mumpuni.
"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir.
Para instruktur menyemangati saya agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," ungkap Letda Ajeng pada wawancara jarak jauh yang dilakukan Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus M Yuris.
Letda Ajeng dilantik oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna bersama 44 perwira TNI AU lainnya pada upacara Wisuda Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan ke-97 atau "Wingday" di Auditorium IG Dewanto, Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (18/5/2020).
Upacara berlangsung secara sederhana di dua tempat dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat sehubungan kondisi pandemi virus Covid-19.
Di Mabesau, Yuyu menyematkan wing penerbang dan menyerahkan trofi kepada dua lulusan terbaik dan satu perwakilan siswa dari TNI AD.
Sementara wisudawan lainnya mengikuti upacara dari Wisma Adisutjipto di Yogyakarta dan terhubung melalui jaringan video jarak jauh.
Seluruh wisudawan yang dilantik Yuyu akan segera bergabung dengan skuadronnya masing-masing.
Mereka terdiri dari 34 penerbang pesawat fixed wing dan 10 penerbang rotary wing (helikopter).
Khusus untuk penerbang tempur, akan menjalani Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Tempur (KPTPT) di Skadron Udara 15 sebelum menjalani masa transisi di skuadronnya masing-masing.
Peraih trofi siswa terbaik kategori fixed wing diraih oleh Letda Pnb Ravi dari Payakumbuh dan kategori rotary wing Letda Pnb Sandro dari Pekanbaru.
Perlu diketahui, T50 Golden Eagle merupakan salah satu pesawat tempur andalan TNI AU.
Melansir dari Wikipedia, T50 Golden Eagle adalah pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika Serikat-Korea Selatan.
Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin.
Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.
Dari segi persenjataan, T50 Golden Eagle memiliki :
- Kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linear tanpa sambungan yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.
- Sebuah rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder bisa dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, dan rudal-rudal yang lain bisa dipasang di cantelan bawah sayap.
- Senjata udara ke darat yang kompatibel di antaranya adalah rudal AGM-65 Maverick, peluncur roket LAU-3 dan LAU-68, bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84 .
- Tiga tangki bahan bakar minyak eksternal bisa juga dipasang dipesawat ini.
(Gita Irawan/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)
