Oknum DPRD Tulungagung Ngamuk

Anggota DPRD Ngamuk di Pendopo Tulungagung, Sempat Banting Toples Nastar dan Botol Bir

Anggota DPRD Tulungagung ini kemudian marah. Dia membanting sebuah toples kaca di ruang tamu pendopo yang berisi kue nastar.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Toples kue nastar di Pendopo Kabupaten Tulungagung yang pecah dibanting anggota DPRD Tulungagung (kiri) dan botol bir yang dibanting di lantai Pendopo Kabupaten Tulungagung (kanan) 

Tapi anggota dewan itu malah pergi," ungkap Heri.

Heri pun meminta polisi mengusut aksi koboi itu dan menghukum pihak-pihak yang terlibat.

Menurutnya, secara hukum aksi ini tidak perlu dilaporkan karena ada anggota polisi dan Satpol PP yang menjaga pendopo.

Sehingga seharusnya atas nama hukum mereka bisa melakukan penindakan atas dugaan tindak pidana.

"Bahkan dalam kejadian itu juga ada ancaman membunuh.

Dia menantang duel Satpol PP," ujarnya.

Kabag Humas, Protokol dan Kerja Sama Antar Kepala Dinas Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro membenarkan kejadian itu.

Namun Galih belum memberikan penjelasan resmi.

Anggota DPRD Ngamuk Balikkan Meja dan Lempar Mikrofon

Video seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa mengamuk dan membalikan meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 viral di media sosial dan grup WhatsApp.
Video seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa mengamuk dan membalikan meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 viral di media sosial dan grup WhatsApp. (Tangkapan layar WhatsApp)

Terpisah sebelumnya, viral di media sosial video seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa, mengamuk dan membalikkan sejumlah meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Politisi PKB ini terlihat marah sambil melempar mikrofon dan sejumlah dokumen.

Dalam video berdurasi 3,36 menit yang beredar, Sukri yang terlihat kesal, memukul-mukul meja sambil terus memprotes kebijakan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua dengan nada tinggi, sebelum akhirnya Sukri melempar mikrofon dan dokumen ke arah pimpinan rapat.

Saat itu Sekretaris Daerah Maluku Tengah juga hadir dalam rapat tersebut.
Dalam video itu, Sukri menjelaskan bahwa dia kesal dengan sikap Tuasikal yang dinilainya lambat dalam menangani dampak Covid-19.

“Kalau saudara Bupati ikhlas pasti tidak mungkin langkah yang dilakukan seperti ini. Hari ini kita sudah melakukan pertemuan seperti ini sebanyak tiga kali. Tapi apa hasil dari pertemuan-pertemuan itu? Buang-buang energi," ujar Sukri.

"Kita tahu regulasi, kita datang ke sini, kita panggil tim gugus tugas bukan untuk diceramahi pimpinan, tapi bagaimana kita cari solusi apa yang menjadi harapan masyarakat,“ ujar Sukri dengan nada tinggi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved