2 Anggota KKB Papua yang Reaktif Covid-19 Ternyata Anak Buah Joni Botak, Berikut Fakta-faktanya
Simak rangkuman fakta tentang dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua reaktif COVID-19 diringkus polisi pada Jumat (22/5/2020).
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Bahkan saat itu TW mengakui membawa tas berisi amunisi milik Joni Botak.
Sementara YM membenarkan dirinya termasuk dalam anggota KKB namun dia tak pernah terlibat penyerangan PT Freeport.
"Sementara TW dilakukan penahanan terkait keterlibatan aksi penembakan yang dilakukan," kata Era.
3. Tragedi KKB Papua tembak karyawan Freeport
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua Joni Botak berperan dalam penembakan terhadap 7 pegwai PT Freeport Indonesia di wilayah OB 1, kawasan perkantoran dan pemukiman karyawan.
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Teror KKB di Kawasan Freeport, Diduga Ulah Joni Botak hingga Lebih dari 8 Orang'
Pasca-penembakan tersebut, TNI/Polri melakukan pengejaran dan penyisiran di area tersebut dan melakukan razia.
Dari hasil investigasi sementara, aparat keamanan mendapatkan informasi, bahwa penembakan itu dilakukan sedikitnya delapan orang.
Graeme Thomas Weal (57), yang merupakan warga negara New Zeland tewas. Dia berprofesi sebagai konsultan layanan pusat.
"Dari aksi tersebut ada tiga korban, satu WNA asal New Zeland meninggal dunia dan dua WNI terluka," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, kepada wartawan di Kantor Polsek Kuala Kencana, Senin sore.
Sementara itu, dua korban luka-luka adalah Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (57).
Jibril mengalami luka tembak di perut dan paha bagian kanan.
Sedangkan ucok tertembak di bagian siku tangan dan punggung belakang.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, aksi penembakan di kawasan penambangan emas Freeport itu diduga ulah gerombolan pimpinan Joni Botak.
Saat ini aparat keamanan tengah dikerahkan untuk melakukan pengejaran ke gerombolan tersebut.