UPDATE PSBB Surabaya, Rapid Test Massal BIN: 127 Reaktif 8 Positif Corona, Tim Mobil PCR Lelah
Update pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III di Kota Surabaya dan hasil rapid test massal oleh BIN.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Berikut ini update pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III di Kota Surabaya.
Pemkot Surabaya gencar melaksanakan rapid test massal dan hasilnya sebanyak 127 orang reaktif dan 8 positif Virus Corona atau COVID-19, Sabtu (30/05/2020).
Sementara itu, Tim Medis Mobil PCR sampai kelelahan melayani rapid test massal di Jatim sehingga mereka beristirahat dulu, Minggu (31/05/2020).
Seperti diketahui Pemkot Surabaya bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapid test dan tes swab massal secara gratis di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan.
Tes massal yang digelar bersama BIN berlokasi di Jalan Gresik PPI, Kecamatan Krembangan Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Sedangkan tes swab gratis bersama BNPB digelar di halaman Gelanggang Olahraga (Gelora) Pancasila.
• Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim Hari Ini 4409 Kasus, Kehamilan Meningkat Selama COVID-19
• Sidoarjo Siap New Normal, Virus Tak Hilang Meski Ditemukan Vaksin atau Tidak
• Ngeyel Ngopi di Warkop Saat PSBB Sidoarjo Diterapkan, KTP Warga Disita dan Tempat Nongkrong Disegel
• Insentif Kartu Pra Kerja Tak Hangus Meski Lambat Upgrade E-wallet, Cek Lagi Caranya via Ovo-LinkAja
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo ikut memantau langsung jalannya tes.
Dari 500 orang yang di-rapid test di Jalan Gresik, 127 warga di antaranya reaktif.
Warga yang hasil tesnya reaktif langsung dites swab di lokasi dengan menggunakan unit mobile laboratorium PCR yang dibawa oleh BIN.
"Artinya jumlahnya 25,4 persen. Kita harapkan tidak ada perkembangan lagi," kata Bambang, Sabtu.
Bambang menjelaskan, saat ini BIN fokus di Kota Surabaya untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19.
Ia berharap, dalam upaya menghentikan wabah global ini, semua elemen ikut membantu.
Masyarakat juga diminta ikut mengambil peran aktif dalam menerapkan sosial distancing maupun phsycal distancing.
Adapun Risma mengatakan, jika hasil tes swab terkonfirmasi, maka pihaknya akan membawa warga tersebut ke Asrama Haji dengan catatan pasien tersebut tanpa gejala.
"Namun, jika yang terkonfirmasi itu ada gejala atau keluhan, maka langsung kita arahkan ke rumah sakit," kata Risma. Rapid test dan swab juga digelar Jumat kemarin di Gedung Siola.
Hasilnya, delapan orang positif dari hasil tes swab.
Dinas terkait membawa pasien tersebut ke Hotel Asrama Haji.
Lokasi disiapkan

Bagi pasien yang memiliki gejala, Pemkot Surabaya menyiapkan tempat perawatan, seperti Rumah Sakit Husada Utama, Hotel Asrama Haji, RS Siloam, dr Sowandhie dan BDH.
Saat ini Hotel Asrama Haji siap menampung 107 orang dengan kapasitas keseluruhan 359 kamar tidur.
Kemudian, untuk RS Siloam berkapasitas sekitar 60 bed, sedangkan untuk RS BDH sedikitnya ada 162 bed.
"Kita punya bed kosong kurang lebih 260 orang di Husada Utama," ujar dia.
Warga yang hasil swabnya positif atau rapid test reaktif, maka tugas selanjutnya petugas puksesmas mengajak anggota keluarga lain untuk di-rapid test.
Dengan demikian pihaknya dapat memaksimalkan tracing dan mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19.
Unit mobile laboratorium PCR bantuan BIN berada di lokasi tersebut selama dua hari.
Selanjutnya mobil akan berkeliling di berbagai wilayah yang tersebar di Kota Pahlawan.
Seperti lokasi hari ini, di antaranya di Krembangan Bhakti, Tembok Dukuh, Morokrembangan, Dupak dan masyarakat Gresik PPI. "Besok masih ada di wilayah sini selama dua hari," tutur Risma. '
Lelah Periksa Swab Ratusan PDP di Jatim
Tim analis mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) kelelahan setelah melakukan tes swab terhadap ratusan pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Timur.
Mereka pun meminta waktu untuk libur dan istirahat setelah bekerja selama 3 hari berturut-turut.
"Saya tadi dihubungi tim analis mobil PCR, mereka meminta libur Minggu besok karena kelelahan usai melakukan tes swab ratusan pasien 3 hari terakhir," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/5/2020) malam.
Menurut Joni, pihaknya akan mendiskusikan permintaan tim analis mobil laboratorium PCR tersebut.
Apabila libur diperlukan, maka pemeriksaan sampel swab akan dilanjutkan pada Senin (1/6/2020) mendatang.
"Yang pasti waktu istirahat tenaga kesehatan harus cukup untuk menjaga daya tahan tubuh, karena yang dihadapi ini virus. Kami tidak ingin tim analis justru terinfeksi virus karena daya tahan tubuhnya lemah," ujar Joni.
Sepanjang Sabtu ini, 2 unit mobil laboratorium PCR melayani ratusan pasien warga Surabaya di sejumlah lokasi. Pertama di Kampung Tangguh Kecamatan Rungkut sebanyak 35 pasien.
Lalu di Gelora Pancasila dan RSUD dr Soewandhie masing-masing 160 pasien.
"Kalau masih ada waktu dan tenaga, mobil masih akan melayani tes swab di rumah sakit Husada Utama," kata Joni.
Pada 3 hari sebelumnya, 2 unit mobil melayani tes swab di sejumlah lokasi seperti di Rumah Sakit Unair, gedung isolasi di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tulungagung.
Mobil lab PCR sebelumnya menjadi sorotan karena memancing kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma naik pitam saat mengetahui dua mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu beroperasi di Lamongan dan Tulungagung.
Risma marah karena mengklaim mobil tersebut adalah bantuan khusus untuk Kota Surabaya.
Video Risma sedang marah saat berbicara dengan pejabat BNPB viral di media sosial.
Risma mengaku secara khusus meminta bantuan mobil tersebut kepada BNPB untuk tes swab warga kota Surabaya yang terindikasi terjangkit Covid-19.
Kepada wartawan, Risma bahkan menunjukkan teks pesan singkat dirinya dengan Kepala BNPB Doni Monardo perihal permintaan mobil mesin PCR tersebut.
Namun pihak Pemprov Jatim mengklaim mobil tersebut sesuai permintaan melalui surat resmi pada 11 Mei 2020 lalu.
Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, dan Pangdam V Brawijaya juga secara khusus menghubungi Kepala BNPB tentang permintaan mobil tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono mengatakan, daerah tempat beroperasinya mobil laboratorium PCR itu sesuai analisis kebutuhan yang dilakukan tim rumpun kuratif.
"Mengapa kemarin mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim, sebanyak 588 PDP. Bahkan di Tulungagung 172 PDP meninggal dunia," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gelar Rapid Test dan Swab Massal, Hasilnya 127 Warga Surabaya Reaktif, 8 Positif ", dan "Lelah Periksa Swab Ratusan PDP di Jatim, Tim Mobil PCR Minta Libur",