Berita Surabaya Hari Ini Populer: Hasil Rapid Test Massal dan Kasus Virus Corona Surabaya Total 2495
Rangkuman informasi seputar Kota Surabaya tersaji lengkap dalam Berita Surabaya hari ini populer edisi Minggu, 31 Mei 2020.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Sementara jika dalam masa isolasi, pasien tersebut tiba-tiba mengalami gejala COVID-19, maka orang tersebut akan dipindahkan ke rumah sakit rujukan.
"Kalau nanti sakit, kami pindah di RS Husada Utama atau RS Siloam. Tapi mudah-mudahan cukup di Asrama Haji saja," terangnya.
2. update virus corona di Surabaya

Kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya masih mengalami peningkatan.
Dipantau SURYA.co.id melalui akun Instagram Pemprov Jatim, terdapat penambahan kasus sebanyak 101 sehingga kini total terdapat 2495 kasus di Surabaya.
3. UPDATE Virus Corona di Jawa Timur
Dilansir dari situs http://infocovid19.jatimprov.go.id/, Jumlah kasus Virus Corona di Jatim hingga hari berjumlah 4583 kasus.
Dari 4583 Kasus, sebanyak 3562 pasien sedang dalam masa perawatan, sebanyak 607 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 395 pasien dinyatakan telah meninggal dunia.
4. RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya Terisi 14 Pasien COVID-19
Rumah Sakit (RS) Darurat di Puslitbang Kemenkes, Jalan Indrapura, Surabaya, mulai terisi oleh pasien COVID-19.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS menyebutkan, per Sabtu (30/5/2020), sudah ada 14 pasien COVID-19 yang dirawat di RS Darurat.
"7 perempuan dan 7 laki-laki, ini referan dari puskesmas di Surabaya," ucap Joni, Sabtu (30/5/2020).
Kondisi dari pasien-pasien tersebut, menurut Joni dalam keadaan baik, karena gejala klinisnya ringan.
"Ada 6 dokter dan 16 perawat di RS darurat. Kami juga menginformasikan jika kawan-kawan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) akan menyumbang relawan yang saat ini sedang di-training di kantor IDI," lanjut Dirut RSUD dr Soetomo ini.
Relawan ini merupakan dokter-dokter yang baru saja lulus yang saat ini sedang mendapatkan pelatihan dari dokter-dokter ahli. Mulai dari dokter spesialis paru-paru, lalu dokter spesialis penyakit dalam, anestesi hingga ahli penyakit tropik menular.
"Ini untuk mengantisipasi ketika pasiennya bertambah banyak," lanjutnya.
Joni menjelaskan, saat ini RS Darurat mempunyai 40 bed untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan-sedang. Ia berharap bed tersebut cukup menampung pasien COVID-19 dan tidak akan ada penambahan bed lagi. (Tony Hermawan/Abdullah Faqih/Sofyan Arif Candra/Arum Puspita M/SURYA.co.id)