UPDATE Fakta Terbaru Ruslan Buton Setelah Viral Minta Jokowi Mundur, Berikut Biodata dan Profilnya
Berikut update fakta terbaru tentang Ruslan Buton, mantan kapten di TNI AD yang viral karena meminta Presiden Jokowi mundur.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut update fakta terbaru tentang Ruslan Buton, mantan kapten di TNI AD yang viral karena meminta Presiden Jokowi mundur.
Update fakta terbaru menyebutkan kalau Ruslan Buton dijemput tim Mabes Polri bersama Polda Sultra dari Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/5/2020).
Diketahui, mantan kapten di TNI AD itu menjadi sorotan setelah video narasinya beredar di media sosial youtube, instagram, facebook hingga whatsapp (WA).
Dalam video narasi tersebut, Ruslan Buton membacakan surat terbukanya yang meminta Jokowi mundur.
Jika melihat profil dan biodata Ruslan Buton, ia ternyata pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI AD.
Berikut update fakta terbaru Ruslan Buton yang dilansir dari Tribun Timur dan Tribunnews (grup SURYA.co.id).
1. Dijemput tim Mabes Polri

• Profil dan Biodata Ruslan Buton Eks Kapten TNI AD yang Viral Minta Jokowi Mundur, Pernah Dipenjara
Ruslan Buton dijemput tim Mabes Polri bersama Polda Sultra dari Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/5/2020).
Seperti dilansir dari Tribun Timur dalam artikel 'Fakta-fakta Ruslan Buton Viral karena Surat Terbuka Minta Presiden Jokowi Mundur'
Ruslan Buton kemudian diperiksa di ruang Pidana Khusus (Pidsus) Polres Buton.
Ia mengenakan kemeja putih lengan pendek dan celana jeans hitam. Sesekali ia mengucapkan kata-kata komunis dan PKI.
Wakapolres Buton, Kompol La Umuri, mengatakan bahwa Ruslan Buton dijemput oleh aparat gabungan Polres Buton bersama Polda Sultra dan Mabes Polri dari Desa Wabula 1 sekitar pukul 09.00 Wita.
"Yang memimpin penjemputan di Desa Wabula Satu adalah Direktur Kriminal Khusus Polda Sultra. Kemudian ada juga dari pihak Mabes Polri, TNI, Brimob, dan POM.
Yang masuk ke dalam rumah hanya saya sendiri (Kompol La Umuri), selebihnya rombongan berada di luar," katanya.
2. Pemanggilan terkait postingan viral