UPDATE Habib Umar Assegaf & Asmadi Satpol PP Surabaya Berdamai: Polisi Sebut Tidak Ada Laporan
Seperti diketahui video Habib Umar Assegaf terlihat cekcok dengan anggota Satpol PP yang bertugas di pos check point PSBB
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Insiden cekcok Habib Umar Assegaf dan Satpol PP Surabaya selesai dengan jalan damai.
Keduanya sudah bertemu dan saling memaafkan, ditengahi pihak polisi.
Seperti diketahui video Habib Umar Assegaf terlihat cekcok dengan anggota Satpol PP yang bertugas di pos check point PSBB exit tol Satelit, Surabaya, viral.
Keduanya tak hanya saling adu mulut, tapi juga saling dorong.
Setelah insiden itu, SURYA.co.id mendapati Asmadi, Satpol PP dalam video tersebut melapor ke Polda Jatim.
Namun belakangan ditegaskan polisi jika ada kesalahpahaman, dan tidak ada laporan terkait insiden tersebut. Berikut fakta-fakta selengkapnya.
1. Polisi jadi penengah proses damai

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, mediasi tersebut dijembatani oleh Polda Jatim.
Upaya yang dilakukan pihaknya tersebut untuk menciptakan situasi aman dan kondusif saat bulan Ramadhan.
"Kedua pihak akan saling memaafkan dan bermediasi untuk situasi aman dan kondusif serta nyaman di Jatim," ujarnya di Mapolda Jatim, Jumat (22/5/2020).
Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan bersilaturahmi ke kediaman Habib Umar Abdullah Assegaf di Bangil, Pasuruan.
Setelah adanya pertemuan tersebut, Habib Umar Assegaf bersedia menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai.
Pihaknya juga sudah memaafkan atas perlakuan yang diterimanya pada Rabu (20/5/2020) lalu itu.
Trunoyudo menambahkan, pihaknya proaktif menjembatani upaya komunikasi antar kedua belah pihak untuk mencapai solusi damai.
"Sejauh ini sudah dilakukan kepada Habib Umar Abdullah Assegaf itu sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kapolres Pasuruan."
"Kemudian, pihak Satpol PP kota kami juga sudah melakukan pendekatan melalui Kapolrestabes Surabaya," terangnya.
2. Salahpaham
Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, kedua belah pihak sedang menahan diri untuk tidak bertindak secara reaksioner.
Kedua pihak telah menyadari bahwa peristiwa tersebut murni sebagai kesalahpahaman.
"Masing-masing masih menahan diri karena adanya kesalahpahaman ini."
"Harapannya di bulan Ramadan yang yang penuh berkah ini saling memaafkan," jelasnnya.
3. Tak Ada yang Lapor Polisi

Kombes Trunoyudo mengatakan, tidak ada laporan terkait keributan yang melibatkan Umar Abdullah Assegaf dan petugas PSBB di Surabaya.
Menurutnya, pihak Habib Umar Assegaf dan petugas PSBB ingin saling memaafkan.
"Tidak ada laporan, kedua pihak saling menahan diri dan kami berharap akan saling memaafkan, apalagi ini bulan Ramadhan," kata Trunoyudo, Jumat Melansir Kompas.com berjudul "Umar Assegaf Cekcok dengan Petugas PSBB, Tak Ada Pihak yang Lapor Polisi".
Ia berharap kedua pihak mengambil hikmah atas peristiwa ini, serta menjadi contoh bagi masyarakat untuk patuh pada aturan PSBB.
"Karena tujuan masyarakat dan aparat sama, yakni sama-sama memutus rantai penularan Covid-19," jelasnya.
Kronologi Kejadian

Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkap insiden tersebut bermula saat petugas gabungan PSBB Surabaya memeriksa mobil Toyota Camry Nopol N 1 B yang dikendarai Habib Umar Assegaf .
Polisi mengungkap alasan mobil Habib Umar Assegaf yang merupakan pengasuh Majelis Roudhotus Salaf Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, diperiksa.
Pertama karena memasuki Kota Surabaya, padahal mobilnya pelat mobil N.
Adapun di luar pelat L dan W, maka kendaraan akan diperiksa untuk mengetahui maksud dan tujuan datang ke Kota Surabaya.
"Kedua, sopir tidak menggunakan masker. Ketiga, kapasitas melebihi batas empat orang.
Semangat dan pengabdian petugas di pos cek poin adalah amanah undang-undang dalam rangka memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.
Untuk itu, kita berharap kesadaran masyarakat untuk menegakkan disiplin," ujar Kabid Humas Polda JatimKombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (22/5/2020).
Kasat Lantas Polrestabes SurabayaKompol Teddy Chandra menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check poin exit Tol Satelit.
Saat sedang melakukan pengecekan, sambungnya, datang sebuah mobil Toyota Camry dengan nomor polisi N 1 B.
Kemudian petugas melakukan pengecekan terhadap mobil tersebut.
Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata di dalam mobil tersebut melanggar sejumlah aturan PSBB Surabaya pada aspek moda transportasi.
Pertama, kata Kompol Teddy Chandra, adanya penumpang yang tak mengenakan masker.
"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com,Kamis (21/5/2020).
"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen.
Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," sambungnya.
Kata Kompol Teddy Chandra, saat petugas memberi penjelasan kepada pengemudi tersebut, tiba-tiba, pria bergamis keluar dari mobil dan menghampiri petugas hingga terlibat cekcok.
Karena pria itu terus ngotot dan membantah imbauan petugas.
Petugas memilih alternatif solusi mengimbau pada pengemudi mobil tersebut untuk kembali.
Kombes Pol Trunodoyo Wisnu Andiko memastikan polisi akan menindaklanjuti kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Polda Jatim akan menguji keotentikan rekaman video yang terlanjur beredar viral media sosial.
Polisi juga akan menggali keterangan para saksi, mulai dari anggota TNI, Polri, Satpol PP, dinas perhubungan, Linmas dan institusi jajaran samping lainnya, yang melihat insiden tersebut.
Diberitakan sebelumnya, video pemeriksaan kendaraan di salah satu check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diSurabaya viral di media sosial sejak Rabu (20/5/2020) malam.
Dalam video tersebut, seorang penumpang mobil bergamis terlihat marah dan sempat adu fisik dengan petugas karena diingatkan tentang jumlah penumpang.
Pemeriksaan dilakukan kepada sebuah mobil Toyota Camrybernomor polisi N 1 B di exit tol Satelit Surabaya Rabu sore kemarin pukul 16.45 WIB.

Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, nomor polisi N 1 B jenis sedan tipe Toyota Camry warna hitam metalik tahun 2016 yang ada dalam video tersebut adalah kendaraan bermotor atas nama Umar Abdullah Assegaf.
"Ini data dari Ditlantas Polda Jatim," kata Kombes Pol Trunodoyo Wisnu Andiko.
Saat mobil dihentikan dan petugas mengingatkan tentang jumlah penumpang dan pemakaian masker, serta meminta mobil tersebut putar balik, seorang penumpang pria berkopiah dan bersurban warna putih keluar dari mobil dan memarahi patugas.
Bahkan, penumpang tersebut sempat adu fisik dengan salah satu anggota Satpol PP sebelum masuk kembali ke mobil.
Anggota Satpol PP Lapor Polisi
Asmadi Satpol PP Surabaya itu sempat berada di Polda Jawa Timur untuk melaporkan pelanggaran PSBB yang dilakukan oleh pria di dalam video viral itu.
"Masih di SPKT Polda Jatim, mau melaporkan yang bersangkutan, setelah kejadian kemarin," kata Asmadi saat dikonfirmasi, Kamis (21/5/2020).
"Saya dapat perintah dari atasan untuk melaporkan hal kemarin, ini juga dapat pendampingan dari Pemkot surabaya dan Pol PP Surabaya," ungkap dia.
Proses pelaporan dilakukan sebelum keduanya sepakat untuk berdamai. (Luhur Pambudi/ Pipit Maulidiya/Surya.co.id)