Virus Corona di Madiun

Pasien COVID-19 Klaster Ponpes Temboro Bandel, Bupati Madiun Rela Jemput di Rumah Agar Dirawat di RS

Tidak semua pasien COVID-19 ( virus corona) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Rahardian Bagus P
Bupati Madiun, Kaji Mbing mengenakan baju oranye sedang membujuk orang tua pasien Covid-19 agar menyerahkan anaknya untuk dievakuasi di RSUD Dolopo. 

Kaji menceritakan, mengevakuasi warga yang dinyatakan positif COVID-19 untuk diisolasi ke rumah sakit bukan hal yang mudah.

Lima unit ambulans mengevakuasi 18 orang di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, yang positif terjangkit virus Corona atau Covid-19, ke ruang isolasi khusus di RSUD dr Sayidiman, Kamis (30/4/2020).
Lima unit ambulans mengevakuasi 18 orang di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, yang positif terjangkit virus Corona atau Covid-19, ke ruang isolasi khusus di RSUD dr Sayidiman, Kamis (30/4/2020). (SURYA.CO.ID/Doni Prasetyo)

Seperti yang terjadi ketika ia menjemput paksa seorang warganya yang positif COVID-19 di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kamis (14/5/2020) kemarin sore.

“Saya selaku Bupati Madiun harus bertanggungjawab, ketika pemerintah desa dan pemerintah kecamatan kesulitan meyakinkan orangtua pasien, memahamkan mereka,” ujar Kaji Mbing

Kaji Mbing terpaksa turun menjemput paksa sendiri warganya setelah tim medis gagal mengevakuasi pasien.

Tim Dinkes Kabupaten Madiun dan RSUD Dolopo turun ke lokasi setelah mendapatkan hasil tes swab santri Pondok Temboro Magetan yang tinggal di Desa Sewulan ini dinyatakan positif COVID-19.

Kaji Mbing mengatakan, saat tiba di lokasi, awalnya orangtua santri laki-laki ini menolak anaknya dibawa oleh petugas kesehatan ke rumah sakit.

Padahal, tim kesehatan sudah berupaya dengan mendatangkan kepala desa dan camat setempat.

Orangtuanya menolak dan beralasan anaknya tidak sakit.

Hingga akhirnya, tim kesehatan meminta bantuannya.

Kamis (14/5/2020) sore, setelah mendapat laporan, Kaji Mbing langsung mendatangi lokasi.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami
Bupati Madiun, Ahmad Dawami (rahadian bagus/suryamalang.com)

“Kedua orangtua anak itu menolak anaknya yang positif Covid-19 dibawa ke rumah sakit lantaran merasa anaknya dalam kondisi sehat,” kata Kaji Mbing, kepada , Kamis (14/5/2020) malam.

Kaji Mbing mengatakan, orangtua pasien mengatakan anak mereka tidak mengalami gejala sakit yang mengarah ke corona atau orang tanpa gejala (OTG).

“Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19. Tetapi, mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkap Kaji Mbing.

Bahkan, lanjut Kaji Mbing, saat itu ayah kandung pasien sempat membacakan doa dengan suara keras , serta menudingnya menyakiti dan menzalimi keluarga mereka.

Ia mengaku sangat prihatin dengan penolakan semacam itu, padahal tim kesehatan harus bertaruh nyawa demi menyelamatkan para pasien Corona.

Setelah beradu argumentasi sekitar satu jam, orangtua santri itu akhirnya mau menyerahkan anaknya untuk diisolasi ke RSUD Dolopo Madiun, hingga dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sementara keluarga pasien, diminta untuk mengisolasi diri secara mandiri di rumah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved