Berita Sidoarjo

Setelah 4 Hari Pembunuhan Istri di Sidoarjo Baru Terungkap, Suami Asal Surabaya Ini Bikin Sandiwara

Kasus pembunuhan seorang istri di Sidoarjo, Jawa Timur yang dilakukan suaminya terungkap setelah empat hari berlalu.

Penulis: M Taufik | Editor: Iksan Fauzi
Kolase SURYA.co.id/M Taufik/pixabay.com
Setelah 4 Hari Pembunuhan Istri di Sidoarjo Baru Terungkap, Suami Asal Surabaya Ini Bikin Sandiwara 

Dia mengalami luka sobek di bagian kepala," ujar Kapolsek Patrang Iptu Solihin Agus Wijaya, Selasa (12/5/2020).

Khotijah mendapatkan luka tersebut akibat pemukulan seseorang. Dia dipukul memakai kayu.

Polisi menemukan kayu berlumuran darah di depan kamar ditemukannya mayat Khotijah.

Tidak ada saksi mata yang melihat pemukulan tersebut.

Namun ada saksi yang melihat, sekitar pukul 13.00 Wib, Ahmad keluar dari rumahnya.

Peristiwa pemukulan terhadap Khotijah terjadi sekitar pukul 13.00 Wib tersebut.

Sementara penghuni rumah tersebut hanyalah empat orang yakni Ahmad, Khotijah, dan dua anaknya yang masih kecil. Akhirnya polisi menduga kuat pemukul Khotijah sampai membuatnya tewas adalah sang suami sendiri yakni Ahmad Riyanto.

Dari pemeriksaan polisi di rumah pasutri itu, diketahui Ahmad sempat hendak bunuh diri di dalam rumah memakai tali tampar. Kemungkinan itu dia lakukan setelah memukul sang istri. Namun percobaan bunuh diri itu gagal karena tali tamparnya putus.

Sekitar pukul 14.00 Wib, warga menemukan seorang laki-laki gantung diri di sebuah pohon di pekarangan warga. Lokasi bunuh diri lelaki itu berjarak sekitar 500 meter dari rumah pasangan Ahmad dan Khotijah.

"Saat kami datang di TKP korban dalam rumah. Kami mendapatkan informasi ada orang gantung diri. Tidak jauh dari lokasi mayat perempuan, tetapi beda kelurahan. Korban gantung diri ada di Kelurahan Slawu Kecamatan Patrang," imbuh Agus.

Polisi juga langsung mendatangi TKP orang gantung diri itu. Rupanya orang yang gantung diri adalah Ahmad. Gantung diri kedua ini membuat lelaki tersebut tewas.

Polisi masih menyelidiki penyebab peristiwa tersebut. "Itu masih kami selidiki," imbuh Agus.

Jajaran Polsek Patrang dan Satreskrim Polres Jember masih mendalami faktor penyebab tindak kekerasan, dan bunuh diri tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Surya, Ahmad mengalami stres karena tidak bekerja.

Himpitan ekonomi diduga menjadi penyebab peristiwa itu.

Bagi warga sekitar, keluarga itu dikenal sebagai keluarga tidak mampu. Ahmad sendiri baru setahun terakhir kembali ke Jember setelah merantau di Malaysia.

"Belakangan kondisinya terjepit kebutuhan ekonomi karena tidak bekerja dan stres," ujar Seniman, warga sekitar. Karenanya, warga sekitar kerap membantu keluarga itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved