Virus Corona di Trenggalek

500 Guru Paud di Trenggalek Diusulkan Dapat Kartu Penyangga Ekonomi, Ini Alasannya

Sebanyak 500 guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) di Kabupaten Trenggalek diusulkan menerima bantuan Kartu Penyangga Ekonomi (KPE)

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Bunda Paud Trenggalek Novita Hardini ketika memberikan bantuan untuk para pejuang Paud. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Sebanyak 500 guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) di Kabupaten Trenggalek diusulkan menerima bantuan Kartu Penyangga Ekonomi (KPE).

Bantuan ini berupa kartu uang elektronik berisi saldo Rp 100.000.

Usulan ini karena banyak guru Paud kehilangan penghasilan atau berpenghasilan minim setelah aktivitas di Paud perbenti dampak virus corona.

Bunda Paud Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengatakan, banyak guru Paud non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) tak menerima gaji selama musim belajar di rumah.

"Sebelum pandemi saja, penghasilannya cukup minim. Apalagi sekarang ini ada pembatasan fisik dan pemberlakuan belajar di rumah," kata Novita.

Pihaknya kini berikhtiar untuk dapat membantu para guru Paud ini.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek terkait hal ini.

"Setelah koordinasi ini, ternyata ada kuota yang bisa dialokasikan untuk para guru Paud," sambungnya.

Kini, proses penyaluran KPE ini masih dalam tahap validasi data.
Data-data yang telah masuk dicocokkan dengan kartu keluarga masing-masing.

"Sehingga guru Paud yang nantinya mendapatkan KPE ini adalah guru yang memang benar-benar terdampak secara ekonomi akibat Covid-19," tutur Novita.

Ia menjelaskan, sekitar 200 dari 500 guru Paud non-PNS di Trenggalek menerima gaji Rp 50.000 per bulan, sebelum wabah Covid-19.

"Mengingat pandemi ini muncul, dan mereka tidak mendapatkan gaji sama sekali. Rp 10.000 pun tidak dapat. Yang kita lakukan saat ini berusaha keras memperjuangkan hak-hak mereka," ungkapnya.

Sarti, salah satu guru Paud di Pertiwi Pule, membenarkan, ia belum menerima gaji sejak pandemi corona.

Untuk kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan ladang yang keluarganya garap di area hutan.

"Kami menanam beberapa sayuran di area hutan untuk sekedar mengurangi beban hidup setiap hari," ujarnya.

Sarti berharap, bantuan dari pemkab akan segera terealiasi. Termasuk, rencana penyaluran KPE.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved